Peru Mulai Bangkit dari Keterpurukan Ekonomi
- Kinerja ekonomi Peru goyang ketika negara kaya mineral ini menghadapi dampak dari protes anti-pemerintah yang meluas di seluruh negeri pada awal tahun ini. Hal itu ditambah cuaca buruk dan sejumlah bencana yang memengaruhi pertumbuhan.
Dunia
JAKARTA - Ekonomi Peru menunjukkan tanda-tanda mulai bertumbuh setelah mengalami penyusutan pada paruh pertama tahun ini. Sebelumnya negara Amerika Latin tersebut dikabarkan telah masuk ke dalam resesi.
Produk Domestik Bruto (PDB) Peru menyusut sebesar 0,56% pada bulan Juni menurut Badan Statistik Pemerintah INEI. Hal ini memperkuat kontraksi ekonomi selama dua kuartal berturut-turut.
Kinerja ekonomi Peru goyang ketika negara kaya mineral ini menghadapi dampak dari protes anti-pemerintah yang meluas di seluruh negeri pada awal tahun ini. Hal itu ditambah cuaca buruk dan sejumlah bencana yang memengaruhi pertumbuhan.
- 7 Kebiasaan yang Membuat Orang Jepang Sehat dan Hidup Lebih Lama
- KNKG: Iklim ESG Akan Lestari jika Datang dari Inisiatif Perusahaan
- Humpuss Intermoda (HITS) Hormati Gugatan Parbulk II AS melalui Prosedur Hukum
Menteri Keuangan Alex Contreras menyoroti data awal yang belum dipublikasikan yang menunjukkan ekspansi ekonomi pada bulan Juli dan dua minggu pertama Agustus. “Ada tanda-tanda di depan yang menunjukkan akan adanya pemulihan,” katanya dikutip dari Reuters, Rabu 16 Agustus 2023.
Selama periode April-Juni, ekonomi mengalami penyusutan sebesar 0,6%, yang diikuti oleh kontraksi sebesar 0,43% pada kuartal pertama. Banyak ekonom mendefinisikan resesi teknis sebagai dua kuartal berturut-turut dengan pertumbuhan negatif, meskipun beberapa menganggap definisi tersebut terlalu sempit.
Contreras membantah Peru telah memasuki resesi. Pada awal bulan ini, ia menyalahkan protes dan cuaca buruk atas penurunan tersebut. Awal pekan ini dia menegaskan kembali ramalannya bahwa ekonomi tumbuh pada bulan Juli.
- Perusahaan Perlu Tingkatkan Kapasitas Governansi untuk Adopsi ESG
- 3 Langkah Baru Pemerintah untuk Sebarkan 'Virus' ESG
- Komitmen ESG, Alam Sutera Konsisten Bantu Kebutuhan Masyarakat Sekitar
Dia juga berpendapat bahwa ekonomi Peru termasuk yang paling kuat di wilayah tersebut. Meski demikian pihaknya mengakui ada ketakutan akan perlambatan ekonomi global yang dipicu oleh China ditambah cuaca buruk akibat El Nino.
Fenomena periodik El Nino, yang ilmuwan katakan semakin diperparah oleh perubahan iklim, menghangatkan Samudra Pasifik dan cenderung memicu siklon tropis, banjir, dan curah hujan intens di seluruh Amerika.
Data Juni dari INEI menunjukkan guncangan ekonomi dari sektor perikanan, dengan produksi merosot hampir 70%, sementara manufaktur turun 15%. Namun, industri pertambangan dan minyak Peru tumbuh sebesar 16% dalam sebulan.