<p>Presiden Joko Widodo saat melakukan pengecekan gudang beras dan gula di Perum Bulog beberapa waktu lalu / Dok. Setneg</p>
Nasional

Perum Bulog Banyumas Sebut Stok Beras Cukup untuk Musim Kemarau

  • Perum Bulog Cabang Banyumas memastikan stok beras di gudang masih sangat mencukupi kebutuhan masyarakat selama musim kemarau 2023.

Nasional

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - Perum Bulog Cabang Banyumas memastikan stok beras di gudang masih sangat mencukupi kebutuhan masyarakat selama musim kemarau 2023. 

Diketahui wilayah kerja Perum Bulog Banyumas meliputi 4 kabupaten yakni Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara. 

Pimpinan Perum Bulog Banyumas Rasiwan mengatakan stok beras di wilayah kerjanya masih sekitar 8000-an ton. Ini artinya cukup untuk stok musim kemarau Juli-September 2023.

“Untuk realisasi penyerapan atau pembelian beras dan gabah dari petani, saat ini telah mencapai kisaran 23.000 ton setara beras dari target pengadaan pangan tahun 2023 yang sebesar 31.000 ton setara beras,” ujar Rasiwan dikutip TrenAsia.com dari Antara, Senin 22 Juli 2023.

Rasiwan juga mengatakan berdasarkan pantaun Bulog Banyumas dan Dinas Pertanian, hingga saat ini belum ada wilayah yang mengalami kekeringan ekstrem yang berdampak terhadap tanaman padi. 

Meskipun luasan panennya tidak sebesar musim tanam pertama. Pihaknya mengaku optimistis dengan target pengadaan pangan tersebut dapat tercapai karena masa panen musim tanam kedua akan segera berlangsung.

"Kemarin kami juga sudah melakukan evaluasi terhadap kinerja semester I dengan mengundang mitra kerja yang ada di wilayah Banyumas, juga untuk persiapan penyerapan di masa panen kedua yang puncaknya akan berlangsung pada akhir Juli hingga September," jelasnya.

Sementara itu, untuk harga gabah dan beras di tingkat petani. Saat ini masih berada di atas harga pembelian pemerintah (HPP) karena luasan panennya masih sedikit.

Rinciannya, harga gabah kering panen di tingkat petani mencapai Rp5.500 per kilogram atau di atas HPP yang sebesar Rp5.000/kg, harga gabah kering giling mencapai Rp6.500/kg atau di atas HPP yang sebesar Rp6.300/kg, dan harga beras mencapai Rp10.200/kg atau di atas HPP yang sebesar Rp9.950/kg.

"Mudah-mudahan memasuki akhir bulan Juli dan awal Agustus, luasan panen bertambah banyak, semoga harganya bisa turun, sehingga kegiatan penyerapan untuk pengadaan pangan bisa dilakukan secara maksimal," katanya.

Lebih lanjut, Rasiwan mengakui luas panen musim tanam kedua tidak seluas panen musim tanam pertama karena adanya sejumlah faktor di antaranya cuaca dan karakter lahan terutama sawah tadah hujan atau nonirigasi teknis.

Menurutnya, gabah hasil panen musim kedua dari segi kualitas relatif lebih bagus dibandingkan musim tanam pertama. Hal ini karena curah hujan sedikit, sehingga proses panen dan pascapanennya mampu meningkatkan kualitas.

"Cuma dari sisi harga, ini yang jadi tantangan karena jumlah panennya lebih sedikit, kemudian kualitasnya bagus, itu yang membuat harganya kadang-kadang sulit untuk turun," jelasnya.