Perumnas Siap Bangun 2.899 Hunian TOD di 3 Lokasi di Jabodetabek.jpg
Industri

Perumnas Siap Bangun 2.899 Hunian TOD di 3 Lokasi di Jabodetabek

  • UMN Perum Perumnas siap membangun sekitar 2.899 hunian TOD di tiga lokasi di Jabodetabek. Perusahaan menunjuk tiga kontraktor untuk menyelesaikan program tersebut.
Industri
Daniel Deha

Daniel Deha

Author

JAKARTA -- BUMN Perum Perumnas siap membangun sekitar 2.899 hunian TOD (Transit Oriented Development) di tiga lokasi di Jabodetabek. Perusahaan menunjuk tiga kontraktor untuk menyelesaikan program tersebut.

Direktur Utama Perum Perumnas Budi Saddewa Soediro mengatakan pihaknya tengah menyiapkan alokasi modal kerja yang cukup besar melalui dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang telah disalurkan oleh Pemerintah untuk percepatan pembangunan perumahan di Indonesia.

Dukungan pemerintah tersebut, kata dia, merupakan bentuk nyata dalam Program Sejuta Rumah yang diinisiasi oleh Perumnas melalui beberapa proyek strategis.

"Dukungan dari pemerintah kepada Perumnas sangat membantu untuk meningkatkan pencapaian korporasi dalam program pemenuhan perumahan untuk masyarakat dengan strategi yang tepat, serta transformasi dan peran Perumnas dalam ekosistem perumahan sehingga tujuan investasi melalui dana PEN dapat tercapai,” ujar Budi di sela acara penandatangan penyelesaian hunian Program Sejuta Rumah di Jakarta, Selasa, 7 September 2021.

Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Menteri BUMN II Kartika Wiryoatmodjo serta jajaran Direksi PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk dan PT Brantas Abipraya (Persero) sebagai kontraktor pada pembangunan Hunian TOD.

Budi menjelaskan, pembangunan hunian TOD tersebut akan dilaksanakan di tiga lokasi berbeda, yaitu Samesta Mahata Serpong di Stasiun Rawa Buntu Tangerang Selatan, Samesta Mahata Margonda di Stasiun Pondok Cina Depok, dan Samesta Mahata Tanjung Barat di Stasiun Tanjung Barat Jakarta.

Hunian dengan konsep TOD akan menjadi katalis yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Sementara, animo masyarakat sangat tinggi pada hunian terintegrasi transportasi KRL Jabodetabek yang dibangun oleh Perumnas.

"Inovasi seperti inilah yang kami suguhkan kepada masyarakat melalui hunian TOD Perumnas, bahwa saat ini kepemilikan hunian dengan konsep seperti ini akan mengubah paradigma pembangunan yang tidak lagi berorientasi pada kendaraan pribadi khususnya mobil melainkan lebih berorientasi pada penggunaan transportasi masal dan pejalan kaki untuk menunjang kebutuhan mobilitasnya," kata Budi.

Dia menambahkan, Perumnas akan membangun total 2.899 unit hunian TOD di lokasi-lokasi tersebut. Rinciannya: di Samesta Mahata Serpong sebanyak 743 unit, Samesta Mahata Tanjung Barat 1.216 unit dan Samesta Mahata Margonda 940 unit. Dalam waktu dekat akan dilaksanakan topping off.

Dia menyebut, konsep hunian terintegrasi transportasi masal dari Perumnas ini tidak hanya diimplementasikan pada tipe hunian rumah susun, tetapi juga pada tipe hunian rumah tapak yang terdapat pada lokasi Samesta Parayasa Bogor dan kawasan Nusa Dua Bekala Medan.

"Misi kami adalah menyediakan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Karena itu Perumnas menyediakan slot hingga 20 persen unit hunian subsidi di setiap proyek Perumnas, sebagai bentuk penugasan Perumnas dan misi kami dalam menyukseskan program pemerintah bagi MBR," katanya.

Tahun ini, Perumnas telah menerima pencairan dana PEN tahap kedua sebesar Rp450 miliar. Dana tersebut diperuntukkan untuk pembayaran Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (PBHTB) dan modal kerja.

Tahun depan, Perumnas mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp1,56 triliun guna melanjutkan program Sejuta Rumah. Rencananya, uang tersebut akan digunakan untuk membangun 14.937 unit rumah.*