business-partners-handshake-international-business-concept.jpg
Dunia

Perundingan Putaran Pertama Indonesia-GCC FTA Berjalan Positif, Pintu Tingkatkan Ekspor ke Kawasan Arab

  • Perundingan putaran pertama Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (FTA) antara Indonesia dan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) berhasil dengan hasil positif.

Dunia

Ilyas Maulana Firdaus

JAKARTA —  Perundingan putaran pertama mengenai Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Dewan Kerjasama Teluk (GCC) telah berlangsung dengan hasil  positif.  Hal ini menandakan langkah awal yang baik untuk memperkuat hubungan perdagangan antara kedua belah pihak. 

Acara yang diadakan pada 12-13 September 2024 serta dihadiri oleh delegasi dari Kementerian Perdagangan Indonesia dan perwakilan dari enam negara GCC. Mereka adalah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Kuwait, Oman, dan Bahrain. 

Perundingan ini merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk memperluas pasar ekspor dan meningkatkan hubungan ekonomi dengan negara-negara GCC, yang dikenal sebagai pasar penting dengan potensi ekonomi yang besar. Dalam pertemuan ini, kedua belah pihak menyepakati beberapa agenda utama untuk membahas isu-isu perdagangan, tarif, dan akses pasar yang akan memfasilitasi pertumbuhan ekspor Indonesia ke kawasan Arab Teluk.

Menanggapi hasil perundingan, Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan, mengungkapkan keyakinannya bahwa perjanjian ini akan membawa dampak positif bagi perekonomian nasional. "Perundingan ini merupakan momentum penting bagi Indonesia untuk memperluas akses pasar ekspor ke GCC yang memiliki potensi ekonomi yang besar. Kami optimis bahwa hasil perundingan ini akan membuka peluang baru bagi produk-produk Indonesia di pasar GCC," ujarnya.

Dalam perundingan ini, kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan diskusi mengenai pengurangan tarif dan penghapusan hambatan non-tarif yang selama ini menjadi kendala bagi ekspor. Pihak Indonesia juga menyampaikan komitmennya untuk memenuhi standar kualitas dan sertifikasi yang ditetapkan oleh GCC, yang diharapkan dapat mempermudah akses produk Indonesia ke pasar GCC.

Selain itu, pertemuan ini juga membahas potensi kerja sama dalam berbagai sektor seperti energi, teknologi, dan investasi. Negara-negara GCC memiliki ketertarikan yang besar terhadap investasi di sektor energi dan teknologi, dan Indonesia menawarkan peluang yang signifikan dalam kedua sektor tersebut. 

Memfasilitasi Arus Investasi

Diskusi ini diharapkan dapat memfasilitasi arus investasi yang lebih besar dari GCC ke Indonesia, yang akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di tanah air.

Demi adanya keberlangsungan, kedua belah pihak akan melanjutkan perundingan untuk menyelesaikan kesepakatan yang lebih rinci dan implementasi perjanjian. Proses ini akan melibatkan berbagai tahap, termasuk pertemuan teknis dan konsultasi lebih lanjut untuk memastikan bahwa perjanjian yang dihasilkan memenuhi kebutuhan dan kepentingan kedua belah pihak.

Dengan keberhasilan perundingan putaran pertama ini, diharapkan hubungan perdagangan antara Indonesia dan negara-negara GCC akan semakin erat dan saling menguntungkan. Ini adalah langkah strategis untuk memperkuat posisi Indonesia di pasar global, terutama di kawasan Arab Teluk yang merupakan salah satu pasar dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia.

Para pelaku usaha Indonesia juga diharapkan dapat memanfaatkan peluang ini dengan mempersiapkan produk-produk yang memenuhi standar internasional serta memperluas jaringan distribusi di kawasan GCC. Pemerintah Indonesia akan terus mendukung inisiatif ini dengan kebijakan-kebijakan yang mempermudah akses pasar dan memperkuat daya saing produk Indonesia di pasar internasional.