PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG)
Korporasi

Perusahaan Asal British Virgin Islands Borong Saham Energi Mega Persada Milik Grup Bakrie

  • Dalam transaksi ini, Eharbour membeli 559 juta saham.
Korporasi
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – Perusahaan asal British Virgin Islands, Eharbour Ventures Limited, memborong saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) milik Grup Bakrie. Dalam transaksi ini, Eharbour membeli 559 juta saham.

“Bersama ini kami sampaikan laporan perubahan data Pemegang Saham yang kepemilikannya 5% atau lebih per tanggal 13 September 2021 dari PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG),” sebagaimana tertulis dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 15 September 2021.

Pembelian 559 juta saham ini pun membuat Eharbour menjadi pemegang saham dengan kepemilikan di atas 5%. Kepemilikan saham Eharbour naik menjadi 5,25% atau 1,3 juta saham dari sebelumnya 3% (745 juta saham).

Transaksi ini dapat terjadi setelah entitas pengendali Energi Mega Persada, PT Bakrie Kalila Investment, melepas 559 juta saham pada Senin, 13 September 2021. 

Penjualan ini pun membuat kepemilikan saham Bakrie Kalila terdilusi menjadi 51,97% (12,9 juta saham) dari sebelumnya 54,22% (13,46 juta saham).

Sayangnya, keterbukaan informasi BEI ini tidak menyebutkan berapa harga per saham dalam transaksi jual beli ini.

Pada data perdagangan Rabu, 15 September 2021, harga saham ENRG tercatat di level Rp118 per saham pada jeda makan siang. Harga saham dibuka dengan harga Rp118 hari ini dengan harga tertinggi mencapai Rp120 per saham.

Baru-baru ini, ENRG telah memenangkan blok migas South CPP di Provinsi Riau, Sumatra dalam lelang yang diadakan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 4 September 2021.

Blok South CPP ini diproyeksikan dapat menghasilkan 49 juta barel minyak dan 87 miliar kaki kubik gas. ENRG akan mengoperasikan blok tersebut berdasarkan kontrak kerja sama dengan skema cost recovery yang akan berlangsung selama 30 tahun.

Diungkapkan sebelumnya, nilai kontrak blok South CPP yang didapat ENRG ini mencapai US$13,6 juta atau setara Rp193,82 miliar (asumsi kurs Rp14.251 per dolar AS).

“(Kontrak) meliputi komitmen untuk melakukan studi geological & geophysical, pekerjaan seismik 2D (500 km), pekerjaan seismik 3D (50 km2), dan pengeboran 1 sumur eksplorasi,” ujar Edoardo dalam siaran pers, Kamis, 9 September 2021.