Perusahaan Asal Singapura Caplok 31 Persen Saham Estika Tata Tiara (BEEF)

JAKARTA - Asia Agri International (AAI) Pte Ltd, perusahaan asal Singapura, mencaplok 31% saham PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF).

Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, transaksi pembelian saham antara AAI dan BEEF berlangsung pada 16 dan 20 Februari 2023 dengan tujuan untuk investasi.

Pada tanggal 16 Februari 2023, terjadi dua kali transaksi, yang pertama sebanyak 89.850.452 lembar saham dan yang kedua sebanyak 230.000.000 lembar saham.

Kemudian, pada 20 Februari 2023, AAI membeli lagi 270.149.548 lembar saham. Dalam tiga transaksi yang dilakukan, harganya berada di angka Rp58 perlembar.

• Beban Interkoneksi Bengkak Jadi Rp2,86 Triliun, Laba Bersih XL Axiata Tergerus 13,85 Persen pada 2022
• Ingin Punya Rumah Meski Gaji Cuma Rp2 Juta? Simak Tips Berikut
• IHSG Ditutup Melemah 0,01 Persen, Seluruh Sektor Bergerak Tipis Lagi

Jika diakumulasikan, saat ini AAI memegang 590.000.000 lembar saham BEEF, dan nilai transaksi keseluruhannya mencapai Rp34,2 miliar.

Jumlah saham yang dibeli dalam setiap transaksi AAI setara dengan jumlah penjualan saham BEEF dari PT Brida Makmur Nusantara dan PT Tigatunggal Adimulya.

Pada tanggal 16 Februari 2023, PT Brida Makmur Nusantara menjual 230.000.000 lembar saham di harga Rp58 perlembar seperti halnya transaksi AAI terhadap saham BEEF di hari yang sama.

• Anggota DPR Ngamuk di Depan Bos Meikarta, Andre Rosiade: Ini Bukan Republik Lippo!
• Di Tengah Kasus Meikarta, Bank Nobu Milik Lippo Juga Terancam OJK
• Mengenal Bisnis Subagio Wirjoatmodjo, Paman Wamen BUMN yang Digugat Pailit

Kemudian, PT Tigatunggal Adimulya juga melakukan penjualan pada 16 dan 20 Februari 2023 dengan jumlah transaksi masing-masing sebanyak 89.850.452 lembar dan 270.149.548 lembar seperti halnya dalam transaksi pembelian AAI pada dua tanggal yang sama.

Dengan penjualan ini, PT Brida Makmur Nusantara mengurangi kepemilikannya di BEEF dari 16% menjadi 12% sementara PT Tigatunggal Adimulya yang berstatus sebagai pengendali mengurangi porsi kepemilikannya dari 20% menjadi 19%.