Seorang Pekerja Berjalan Melewati Logo Perusahaan Minyak Lepas Pantai Nasional China (CNOOC) di Terminal Gas Alam Cair (LNG) Nanshan di provinsi Hainan, China (Reutrs/Muyu Xu)
Dunia

Perusahaan China Dituding Lakukan Greenwashing dalam Impor LNG

  • Greenpeace, yang telah lama menentang produsen bahan bakar fosil, menuding upaya penyeimbangan karbon untuk pengurangan emisi adalah branding netral karbon yang menyesatkan publik.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Perusahaan minyak dan gas besar di China dan di negara lainnya menggunakan penyeimbangan karbon berkualitas rendah untuk menghijaukan/greenwash impor gas alam mereka. Hal tersebut dinilai berlawanan dengan komitmen pemotongan emisi karbon dalam jumlah besar. 

Temuan itu disampaikan kelompok lingkungan Greenpeace, Senin, 27 November 2023. Perusahaan seperti PetroChina (601857.SS) dan CNOOC Gas and Power telah menandatangani kontrak jangka panjang dengan Shell (SHEL.L) untuk membeli gas alam cair (LNG) netral karbon, yang menggunakan “forest offsets” untuk mengimbangi emisi karbon.

Greenpeace, yang telah lama menentang produsen bahan bakar fosil, menuding upaya penyeimbangan karbon untuk pengurangan emisi adalah branding netral karbon yang menyesatkan publik.

“Khususnya bagi perusahaan minyak dan gas, penyeimbangan karbon adalah tabir asap untuk mengaburkan emisi karbon mereka yang berlipat ganda,” kata Li Jiatong, pemimpin proyek Greenpeace di Beijing, dikutip dari Reuters, Senin. 

PetroChina tidak menanggapi permintaan komentar. Perusahaan induk CNOOC Oil and Gas mengatakan tidak terlibat dalam pembelian LNG. Shell menolak berkomentar atas laporan Greenpeace.

Menurut Greenpeace, banyak kompensasi karbon tidak diukur secara konsisten dan terkadang dihitung ganda. Selain itu, sebagian hutan yang terhubung dengan skema kompensasi rentan terhadap kebakaran yang dapat mengubahnya menjadi sumber karbon daripada penyerap karbon.

Greenpeace mengatakan kredit dari 15 proyek penyerap karbon kehutanan di China, yang melibatkan Shell, PetroChina, CNOOC, dan perusahaan lain, telah disalurkan, tetapi 80% dari proyek tersebut menanam pohon yang berisiko terbakar sedang hingga tinggi.

“Meningkatnya penjualan LNG netral karbon didorong oleh lonjakan permintaan gas, khususnya di Asia. Sekitar 85% kargo netral karbon telah dijual kepada pembeli Asia,” ujar Greenpeace.

“Konsumsi gas di China diperkirakan akan mencapai 250 miliar meter kubik pada tahun 2026, naik dari 216 bcm tahun lalu, terhitung hampir setengah dari permintaan global baru selama periode tersebut,” kata Badan Energi Internasional.

“Gagasan tentang gas netral karbon kemungkinan akan menjadi agenda selama pembicaraan COP28 yang dimulai minggu ini,” tukas Polly Hemming, direktur Program Iklim dan Energi di Institut Australia, dikutip dari Reuters, Senin, 27 November 2023.

Meskipun masih merupakan sumber utama emisi gas rumah kaca, gas lebih bersih daripada batu bara dan telah digambarkan sebagai bahan bakar jembatan dalam transisi energi global, tetapi kelompok bahan bakar anti-fosil menentang proyek gas baru apa pun.

“Menyematkan kompensasi tersebut pada bahan bakar fosil dan menyatakan bahwa mereka netral karbon/nol bersih itu tidak masuk akal,” ujar Hemming.