Seorang Karyawan Volvo Bekerja di Pabrik Produksi AS Pertama Volvo Cars di Ridgeville, Carolina Selatan (Reuters/Randall Hill)
Dunia

Perusahaan Global Semakin Aktif Tetapkan Harga Karbon

  • Daftar perusahaan global yang menetapkan atau mengenakan biaya sendiri untuk setiap metrik ton emisi karbon mereka terus bertambah. Upaya itu untuk mengatur investasi dan bisnis mereka guna menghadapi pajak polusi di masa depan atau aturan iklim baru lain.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Daftar perusahaan global yang menetapkan atau mengenakan biaya sendiri untuk setiap metrik ton emisi karbon mereka terus bertambah. Upaya itu untuk mengatur investasi dan bisnis mereka guna menghadapi pajak polusi di masa depan atau aturan iklim baru lain.

Harga yang ditetapkan bervariasi, mulai dari kurang dari US$1 per metrik ton emisi karbon hingga US$1.600, yang merupakan yang tertinggi di antara perusahaan-perusahaan di seluruh dunia, ditetapkan oleh produsen obat asal California, Amgen (AMGN.O).

Regulator juga telah menawarkan berbagai harga, termasuk biaya sosial karbon pemerintahan Biden, sekitar US$200, dan saran dari Dana Moneter Internasional bahwa setidaknya US$85 pada tahun 2030.

Memasukkan biaya karbon dioksida dan emisi gas rumah kaca lainnya ke dalam keputusan bisnis telah menjadi impian para aktivis iklim selama beberapa dekade sebagai cara untuk mendorong perusahaan mengurangi emisi.

Meskipun harga karbon global yang terstandarisasi tidak akan ditetapkan pada KTT iklim COP28 yang sedang berlangsung di Dubai, konsep tersebut memiliki banyak kegunaan dalam bisnis.

Seperti halnya memungkinkan para eksekutif untuk membebani divisi mereka sendiri secara ekstra untuk menggunakan daya dari bahan bakar fosil, sehingga membuat energi terbarukan lebih menarik.

“Meskipun ada strategi lain untuk melakukannya, kegagalan menggunakan alat ini dapat menyiratkan bahwa perusahaan mungkin gagal merencanakan realitas biaya karbon jangka menengah hingga jangka panjang secara memadai,” kata Amir Sokolowski, direktur global untuk perubahan iklim di CDP.

Sebuah analisis oleh organisasi nirlaba untuk Reuters menemukan 20% dari 5.345 perusahaan global yang membuat pengungkapan terkait iklim mengatakan mereka menggunakan harga karbon internal tahun lalu, naik dari 17% tahun sebelumnya.

Sebesar 22% lainnya berencana melakukannya dalam dua tahun ke depan, meskipun secara historis hanya sebagian kecil dari perusahaan yang berencana menerapkannya telah melakukannya.

Analisis dari CDP, yang sebelumnya tidak dipublikasikan, mengungkapkan perusahaan telah menggunakan alat perencanaan baru tersebut, tetapi juga masih banyak perdebatan tentang harga yang akan mendorong tindakan signifikan oleh perusahaan untuk mengurangi emisi.

Melihat tren tersebut, beberapa analis mengatakan kepada Reuters, gambaran yang muncul adalah salah satu eksekutif bersiap menghadapi jenis peraturan emisi baru meskipun mereka tidak memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang akan terjadi ke depan.

“Perusahaan bersiap-siap menghadapi kenyataan bahwa itu akan diperlukan,” ujar ekonom Universitas Columbia Joseph Stiglitz, dikutip dari Reuters, Senin, 11 Desember 2023.

“Tetapi harga rata-rata masih terlalu rendah untuk berdampak besar pada pengambilan keputusan perusahaan, menjadikan upaya itu sebagai kombinasi yang kompleks,” sambung pemenang Hadiah Nobel itu.

Perusahaan tidak memiliki jalur yang mudah untuk diikuti, karena menggunakan harga karbon yang tinggi dapat mengubah rencana investasi secara dramatis, sementara menggunakan harga yang rendah dapat menimbulkan biaya pencucian hijau/greenwashing.

Beberapa eksekutif yang berbicara dengan Reuters mengatakan rencana penetapan harga internal membantu mereka mengurangi emisi dan memperjelas implikasi belanja modal dan kegiatan bisnis lainnya bagi planet ini.

Harga pasar untuk penggantian kerugian karbon dapat berkisar dari US$5 hingga US$1.500 per metrik ton, kata Joe Speicher, chief sustainability officer di pembuat perangkat lunak Autodesk (ADSK.O).

Speicher mengungkapkan, autodesk terus menaikkan harga karbon internalnya menjadi US$20. Idealnya, regulator akan mengklarifikasi bagaimana perusahaan harus menangani biaya emisi.

“Bukankah lebih baik memiliki otoritas publik untuk membantu menciptakan pasar yang lebih koheren?” tukasnya. “Perusahaan menggunakan harga tersebut untuk membantu mengidentifikasi nilai investasinya dalam proyek penghilangan karbon.”

Terkait dengan Pasar

Berbagai pasar karbon beroperasi secara global, termasuk Sistem Perdagangan Eropa, di mana karbon saat ini diperdagangkan sekitar US$70 per metrik ton. Jonas Otterheim, kepala aksi iklim Volvo, mengatakan dalam sebuah wawancara, banyak perusahaan telah merancang mekanisme internal mereka sendiri.

Ketika produsen mobil Volvo (VOLVb.ST) menganut penetapan harga karbon internal, tidak dapat menemukan model yang baik untuk diikuti karena sangat, sangat sedikit perusahaan yang menggunakan harga seperti itu di seluruh bisnis mereka.

Volvo telah menggabungkan harga bayangan sebesar 1.000 krona per metrik ton, sekitar US$92, dalam keputusan mulai dari model mobil yang akan diproduksi hingga bahan apa yang akan digunakan di pabrik.

“Menambahkan biaya polusi karbon ke aluminium, misalnya, membuat penggunaan aluminium yang dibuat dengan energi terbarukan menjadi prioritas sangat tinggi karena memiliki kurang dari seperempat emisi karbon dari bahan biasanya,” katanya. 

Volvo mempertimbangkan kembali biaya nyata dari mobilnya yang lebih besar seiring dengan berlakunya aturan UE yang lebih ketat.  “Diskusi tersebut benar-benar membuat kami mengubah seluruh perencanaan volume perusahaan untuk mengatakan bahwa kami tidak boleh memprioritaskan beberapa mobil dibandingkan yang lain meskipun terlihat lebih menguntungkan,” kata Otterheim.

“Produsen obat Amgen menilai biaya internal sebesar US$1.000 per metrik ton untuk proyek dengan emisi lebih tinggi. Hasilnya kemudian digunakan untuk mendanai proyek pengurangan emisi. Misalnya, proyek perluasan utilitas di Irlandia menambahkan US$700.000 ke anggaran keberlanjutannya,” ucap seorang juru bicara.

Dalam laporan iklim CDP 2023, Amgen mengatakan pihaknya juga menggunakan penilai investasi untuk menilai apakah akan membeli peralatan pengurangan emisi baru, menggunakan harga karbon yang lebih tinggi.

“Proyek keberlanjutan yang harganya lebih mahal daripada proyek tradisional tetapi lebih murah (dari) US$1.600 per (metrik ton) pengurangan emisi CO2e dianggap masuk akal untuk desain,” kata laporan tersebut. Amgen sebagai perusahaan berbasis sains bertujuan untuk menjadi netral karbon dalam operasinya sendiri pada tahun 2027.

Harga yang Menggigit

Beberapa analis yang berbicara dengan Reuters menawarkan berbagai pandangan tentang harga yang harus digunakan perusahaan.

Gunther Thallinger, anggota dewan perusahaan asuransi Jerman Allianz dan anggota dewan penasihat iklim PBB, mengatakan pasar karbon global yang komprehensif akan menjadi dorongan besar bagi upaya pengurangan emisi.

Tetapi variasi harga saat ini menjadi masalah, terutama dengan beberapa harga di bawah US$5 per metrik ton. “Saya khawatir ini mengarah pada pencucian hijau,” katanya. Namun, Anita McBain, kepala Riset ESG EMEA untuk Citi, mengatakan penggunaan praktis lebih penting daripada harga tinggi.

“Kami lebih suka melihat harga karbon yang memiliki dampak daripada yang tidak. Kami lebih suka melihat harga US$25 yang benar-benar memengaruhi keputusan dibandingkan harga US$75 yang hanya mencentang kotak,” katanya.