Perusahaan Korsel Ini Bagikan Rp1,17 Miliar Untuk Karyawan yang Punya Bayi
- Krisis Kelahiran buat perusahaan Korsel tebar bonus
Dunia
SEOUL- Sebuah perusahaan pembuat pakaian dalam di Korea Selatan, Ssangbangwool menawarkan bonus untuk karyawannya yang memiliki anak. Tak tanggung tanggung, bonus yang ditawarkan mencapai US$75.000 atau kisaran Rp1,17 Miliar(asumsi kurs Rp15.600 per dolar AS).
Rinciannya, perusahaan akan memberikan US$22.400 atau Rp350 juta untuk anak pertama dan kedua serta US$30.000 atau Rp469 juta untuk anak ketiga.
Menurut keterangan perusahaan, keputusan untuk memberikan tunjangan bagi karyawan yang memiliki anak bertujuan untuk membantu mengangkat angka kelahiran yang buruk di negara tersebut.
“Tingkat kelahiran yang rendah merupakan tugas penting yang harus diatasi oleh masyarakat kita. Perusahaan akan mengambil tanggung jawab dan mengerahkan upaya maksimal untuk membantu negara meningkatkan angka kesuburan,” juru bicara perusahaan sebagaimana dikutip Trenasia.com dari Insider Rabu, 28 Februari 2024.
- Testis Mini Yang Dikembangkan di Laboratorium Terlihat Mirip dengan Aslinya
- Rekomendasi Saham Hari Ini, Pantau NCKL hingga JSMR
- Laba BRI Life Meroket 55,5 Persen pada Tahun 2023
Sebelumnya, perusahaan konstruksi asal Korsel, Booyoung Group menyatakan akan memberi bonus tunai senilai US$75.000 untuk karyawan yang memiliki bayi. Adapun bonus yang diberikan dihitung per bayi yang terlahir.
Sebagaimana diketahui, Booyoung Group memberikan bonus kepada karyawan yang telah memiliki anak sejak tahun 2021. Karyawan perusahaan secara kolektif telah memiliki setidaknya 70 anak sejak tahun 2021. Alhasil, perusahaan tersebut siap untuk memberikan US$5,25 juta atau kisaran Rp82 miliar tunai kepada para pekerjanya.
Krisis Kelahiran
Sama seperti negara Asia Timur lainnya, Tiongkok dan Jepang, populasi Korea Selatan secara demografis tampak semakin menua dan tidak seimbang.
Jika dilanjutkan, akan ada peningkatan jumlah pensiunan lansia yang membutuhkan perawatan medis sementara pasokan pekerja muda di negara tersebut semakin berkurang.
Adapun tingkat kesuburan nasional adalah 0,78 pada tahun 2022, dan tingkat kelahiran di Seoul yang merupakan menampung seperlima populasi di Negara tersebut memiliki angka yang lebih rendah. Tingkat kelahiran di Seoul tercatat hanya sebesar 0,59 per tahun 2022.