Perusahaan Manufaktur Wajib Terapkan Industri 4.0
- Perusahaan manufaktur memegang peran penting bagi perekonomian nasional. Transformasi dan implementasi industri 4.0 pada perusahaan manufaktur diyakini akan meningkatkan produktivitas, daya saing, efisiensi, kontribusi nilai tambah dan keberlanjutan industri nasional
Tekno
JAKARTA - Era industri baru telah berkembang di Indonesia, perusahaan manufaktur menjadi pionir dalam mengadopsi Transformasi Industri 4.0. Sebagai strategi kunci untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing, teknologi digital seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan big data menjadi pendorong perubahan di berbagai sektor.
Kementerian perindustrian mengungkap perusahaan manufaktur, sebagai tulang punggung ekonomi nasional, memainkan peran vital dalam mendorong pertumbuhan dan keberlanjutan.
Melihat potensi besar yang ditawarkan oleh Industri 4.0, banyak perusahaan manufaktur diseluruh Indonesia berkomitmen untuk mengubah lanskap industri dengan mengadopsi teknologi digital terbaru.
“Perusahaan manufaktur memegang peran penting bagi perekonomian nasional. Transformasi dan implementasi industri 4.0 pada perusahaan manufaktur diyakini akan meningkatkan produktivitas, daya saing, efisiensi, kontribusi nilai tambah dan keberlanjutan industri nasional,” ungkapMenteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita Kamis, 22 Februari 2024.
Dengan menerapkan Industri 4.0, perusahaan manufaktur Indonesia berharap untuk mengalami lonjakan produktivitas dan daya saing. Adopsi teknologi seperti IoT memungkinkan perusahaan mengoptimalkan proses produksi, mempersingkat waktu produksi, dan meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan. Hal ini akan memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi nasional.
- Luhut: China Berencana Dirikan Pabrik Sendok dan Garpu di Kaltara
- Kredit Perbankan Menguat di Awal 2024
- Menteri Luar Negeri Jerman Panggil Rusia: Hentikan Perang di Ukraina
Kesadaran akan Manfaat Teknologi Digital
Pentingnya kesadaran akan manfaat penggunaan teknologi digital tidak bisa diabaikan. Perubahan mindset digital menjadi kunci dalam meraih dampak positif pada aspek finansial, operasional, dan teknologi. Pelatihan karyawan untuk menghadapi perubahan ini juga menjadi fokus utama perusahaan yang bergerak maju.
Transformasi Industri 4.0 tidak hanya tentang keuntungan finansial, tetapi juga tentang keberlanjutan. Perusahaan manufaktur juga dituntut berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungan dengan mengoptimalkan penggunaan energi, mengurangi limbah produksi, dan menciptakan proses yang lebih efisien secara ekologis.
- IHSG Rawan Koreksi, Saham ACES Hingga WIIM Layak Dicermati
- Pasca Stock Split, Saham BCA (BBCA) Tembus Rp10.000 per Unit
- IHSG Sesi I Kokoh, PTMP hingga SIDO Top Gainers LQ45
“Sejak tahun 2019 hingga 2022, terdapat 14 perusahaan yang ditetapkan sebagai National Lighthouse Industri 4.0, Perusahaan ini mampu bertindak sebagai mercusuar atau lighthouse untuk memandu industri laindalam mempercepat implementasi teknologi industri 4.0 di perusahaan serta mengatasi tantangan dalam meningkatkan sistem produksi yang ada,” terang Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri, Andi Rizaldi.
Meski penuh potensi, penerapan Industri 4.0 tidak datang tanpa tantangan. Pelatihan karyawan, keamanan data, dan investasi awal menjadi beberapa kendala yang dihadapi perusahaan. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan investasi strategis, perusahaan bersiap mengatasi hambatan ini demi masa depan yang lebih baik.
Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam mewujudkan visi industri yang lebih berkelanjutan dan efisien. Masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya diharapkan untuk mendukung perubahan ini, menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.