TBIG Milik Sandiaga Uno dan Wahyu Trenggono Borong 3.000 Menara BTS IBST Rp3,97 Triliun
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) melalui anak usahanya PT Tower Bersama berencana mengakuisisi 3.000 menara PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST). Total transaksi untuk pengambilalihan menara ini mencapai US$280 juta setara Rp3,97 triliun.
Industri
JAKARTA – PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) melalui anak usahanya PT Tower Bersama berencana mengakuisisi 3.000 menara PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST). Total transaksi untuk pengambilalihan menara ini mencapai US$280 juta setara Rp3,97 triliun.
CEO Tower Bersama Infrastructure Herdi Wijaya Liong mengungkapkan, akuisisi ini bakal menambah kepemilikan menara telekomunikasi perseroan menjadi lebih dari 19.000 sites.
“Yang segera akan menghasilkan pendapatan dan EBITDA yang lebih tinggi,” kata Herdi dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 22 Desember 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- Tandingi Telkomsel dan Indosat, Smartfren Segera Luncurkan Jaringan 5G
- Bangga! 4,8 Ton Produk Tempe Olahan UKM Indonesia Dinikmati Masyarakat Jepang
Namun, transaksi Perjanjian Jual Beli Aset Bersyarat (PJBB) baru akan terlaksana setelah meminta persetujuan pemegang saham. Hal itu sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha.
“Keterbukaan informasi untuk transaksi material terkait dengan transaksi pembelian menara berdasarkan PJBB akan diumumkan lebih lanjut pada saat pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa,” terang Herdi.
Keterkaitan Para Menteri
Sebagai informasi, per 30 September 2020, TBIG memiliki total 31.703 tower penyewaan dan 16.215 menara. Menara itu terdiri atas 16.094 menara telekomunikasi dan 122 jaringan DAS.
Hingga 30 September 2020, TBIG sukses mencatatkan pendapatan bersih Rp3,93 triliun. Nilai ini tumbuh 13,5% dari pendapatan bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya di angka Rp3,46 triliun.
Dengan peningkatan pendapatan itu, TBIG berhasil membukukan laba bersih Rp747,56 miliar. Melesat 22,14% dari sebelumnya Rp611,96 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
PT Wahana Anugerah Sejahtera masih menjadi pemegang saham mayoritas TBIG dengan porsi kepemilikan 35,61%. Bersama dengan PT Provident Capital indonesia yang mengempit 26,73% saham.
- IHSG Masih Konsolidasi Usai Rilis BI Rate, Simak Saham EMTK, LSIP, ZYRX, dan WIKA
- Saham Pilihan Mirae Sekuritas Juni 2021: BBRI Ditendang Diganti PRDA, Temani ANTM hingga INCO
- IHSG Terancam Bearish Jelang Rilis BI Rate, Rekomendasi Saham AALI, SMRA, BNGA, dan GGRM
Kedua perusahaan itu merupakan anak usaha dari PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) yang mayoritas sahamnya digenggam oleh Sandiaga Uno. Di sana, Sandi mengantongi sebanyak 21,5% saham.
TBIG juga terafiliasi oleh perusahaan milik ‘Raja Menara Indonesia‘ Sakti Wahyu Trenggono melalui PT Solusindo Kreasi Pratama. Di sana, Mas Treng sapaan akrabnya, menjabat sebagai komisaris utama.
Kini, baik Sandi dan Trenggono terpilih sebagai menteri baru di kabinet kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Trenggono menjadi menteri kelautan dan perikanan menggantikan Eddhy Prabowo. Sementar Sandi menggantikan Wishnutama Kusbandio sebagai menteri pariwisata dan ekonomi kreatif. (SKO)