Perusahaan Prancis Akan Bangun Pelabuhan Hub Internasional di Bintan Senilai Rp1 Triliun
- Perusahaan konstruksi asal Prancis Eiffage akan berinvestasi untuk membangun pelabuhan di Bintan, Kepulauan Riau.
Nasional
JAKARTA - Perusahaan konstruksi asal Prancis Eiffage akan berinvestasi untuk membangun pelabuhan darat di Bintan, Kepulauan Riau (Kepri).
plabuhan darat tersebut rencananya akan dibangun di atas lahan kosong seluas 37 hektare milik PT Take Gunung Kijang selaku mitra yang berada tepat di pinggir lautan.
"Biasanya pelabuhan dibangun di atas laut, tapi kali ini di daratan. Jadi, lahannya akan digali menjadi kolam, lalu di atasnya dibangun pelabuhan," kata Anggota DPRD Provinsi Kepri, Wahyu Wahyudi saat mendampingi investor Prancis di Kota Tanjungpinang, dikutip dari Antara, Kamis, 11 Mei 2023.
Menurut Wahyu, pelabuhan tersebut akan menjadi pelabuhan hub internasional, untuk kapal-kapal kontainer besar dari berbagai negara di dunia melakukan transit.
Ia optimistis keberadaan pelabuhan itu bisa memacu pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri, karena banyak turunan bisnis yang bisa digarap dari sektor kepelabuhanan tersebut.
- 5 Fakta Menarik Buku Filosofi Teras
- Amati dan Cermati, Ini Tanda Anak Anda punya Sifat Perfeksionis
- 10 Destinasi Wisata Paling Diserbu Turis Selama Libur Lebaran 2023
"Salah satunya labuh jangkar, karena kapal-kapal luar negeri akan berlabuh di perairan sekitar," ucap Wahyudin.
Pemerintah daerah juga siap membantu proses pengurusan izin investasi pelabuhan di Kecamatan Bintan Timur tersebut, supaya lebih dipermudah dan dipercepat oleh pemerintah baik tingkat provinsi maupun pusat.
"Dalam setahun ini fokus selesaikan perizinan dulu, baru dilanjutkan konstruksi pelabuhan, kemungkinan tahun 2024," katanya.
Sementara itu, Directeur Commercial Energies Et Industries Effifage Genie Civil Marine, Guillaume Roche, menyampaikan alasan membangun pelabuhan di Kabupaten Bintan, sebab berbatasan langsung dengan negeri jiran Singapura yang notabane memiliki pelabuhan tersibuk di dunia.
Menurutnya, saat ini kondisi pelabuhan di Singapura sudah melebihi kapasitas sehingga membuat antrean kapal-kapal di sana bisa mencapai dua hingga tiga hari.
Oleh karena itu, diperlukan opsi membangun pelabuhan baru guna mengambil peluang bisnis dari sisi padatnya antrean kapal di negara tetangga tersebut.
"Kecamatan Bintan Timur menjadi lokasi yang paling potensial untuk dibangun pelabuhan internasional," ujarnya.
Menurutnya, total investasi pelabuhan di Kecamatan Bintan Timur berkisar antara Rp700 miliar sampai Rp1 triliun.
Setelah melakukan kunjungan, kata Guillaume, perusahaannya akan berdiskusi dengan operator internasional terkait desain pelabuhan yang akan dibangun.
Operator dimaksud masih dalam tahap seleksi, karena mereka yang akan menjadi partner Eiffage dalam hal pengelolaan pelabuhan di Kecamatan Bintan Timur.
"Kami (Eiffage) akan melakukan pekerjaan fisik, setelah desain pelabuhan itu disetujui operator," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia mengharapkan dukungan pemerintah setempat agar dapat mempermudah sekaligus mempercepat proses perizinan pembangunan pelabuhan di Kecamatan Bintan Timur.
Di samping itu, pihaknya menegaskan bahwa Eiffage yang membawa investasi berstandar Eropa ke Pulau Bintan itu sangat menghormati isu sosial, budaya, dan lingkungan.
Ia pun memastikan keberadaan pelabuhan tersebut akan memberikan efek ganda bagi perekonomian daerah, termasuk dari segi pemberdayaan kearifan lokal.
"Mudah-mudahan tak ada gangguan seperti konflik sosial atau kerusakan lingkungan yang dapat menghambat investasi kami di sini," imbuhnya.
Sementara itu, Eiffage sudah membangun sekitar 400 pelabuhan kelas dunia mulai dari Amerika Latin, Australia, Eropa, hingga Afrika.