<p>Sinarmas Land Plaza di Bumi Serpong Damai (BSD). / Sinarmasland.com</p>
Korporasi

Perusahaan Properti Grup Sinarmas Land BSDE Catat Realisasi Capex Rp1,2 Triliun

  • JAKARTA - Perusahaan properti grup Sinarmas Land, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mencatat realisasi Capital Expenditure (Capex) atau belanja modal sebesar Rp1
Korporasi
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA - Perusahaan properti grup Sinarmas Land, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mencatat realisasi Capital Expenditure (Capex) atau belanja modal sebesar Rp1,2 triliun hingga semester I-2021.

Director Asset Management BSDE Hermawan Wijaya mengungkapkan, perseroan berupaya selektif mengeluarkan belanja modal selama masa pandemi.

“Dibandingkan dengan sebelum pandemi, ada sektor strategis yang kami kuatkan, seperti pembebasan lahan proyek jalan tol, pembebasan lahan di area BSD, dan penyelesaian pembangunan kantor,” ungkapnya dalam paparan Public Expose secara daring, Selasa, 7 September 2021.

Menurutnya capex tahun ini akan digunakan untuk menyelesaikan komitmen pembangunan proyek yang telah disepakati sebelumnya. Adapun target penyerapan capex BSDE pada tahun ini berada pada rentang Rp2-2,5 triliun.

Disebutkan, pada semester I-2021 perseroan sudah dapat memulihkan beberapa usaha. Namun, tantangannya terletak pada bisnis mal dan perkantoran akibat kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegaitan Masyarakat (PPKM).

“Masa pandemi dan kebijakan PPKM membuat semua sektor bisnis tertantang untuk mempertahankan atau meningkatkan kinerja. Memang, segmentasi kami di mal dan office sedikit menurun dibandingkan sebelum pandemi,” ujarnya.

Meskipun demikian, lanjutnya, imbas bisnis tersebut terhadap total net profit BSDE diakui tidak begitu signifikan. Hal ini disebabkan oleh 80% pendapatan didukung dari penjualan tanah dan bangunan. Sementara itu, sisanya dari penyewaan mal dan kantor.

Strategi BSDE

Adapun strategi perseroan salah satunya menggenjot proyek di luar Jakarta, seperti di BSD City. Proyek perumahan tersebut, kata dia, memiliki mal terbuka yang berpotensi mendatangkan tren okupansi dan pengunjung yang cukup bagus.

“Dengan konsep green office park, okupansi kami rata rata 70-75% jika dibandingkan dengan di Jakarta,” tambahnya.

Pada paruh pertama tahun ini, pendapatan BSDE tercatat meningkat 39% year-on-year (yoy) menjadi Rp3,2 triliun. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,3 triliun.

Selain itu, laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp680 miliar. Perseroan berhasil membalikkan kinerja dari yang semula rugi Rp192 miliar pada periode yang sama 2020.

Adapun total liabilitas BSDE tercatat Rp24 triliun, turun dibandingkan dengan Rp26,3 triliun per akhir 2020. Sebaliknya, total ekuitas naik menjadi Rp35 triliun, dari Rp34,4 triliun per Desember 2020.

Kemudian kas dan setara kas perseroan menurun dari Rp10,9 triliun per akhir tahun lalu menjadi Rp7,6 triliun per semester I-2021.  Total aset perseroan yang dibukukan per semester I-2021 sebesar Rp59 triliun, turun tipis dari Rp60,8 triliun per akhir 2020.