<p>Berkshire Grey. Dok: Businesswire. </p>

Perusahaan Robotika Berkshire Grey Bakal Go Public lewat Kesepakatan SPAC Senilai Rp38 Triliun

  • JAKARTA – Perusahaan robotika yang disokong SoftBank, Berkshire Grey, setuju untuk go public melalui merger dengan perusahaan cek kosong atau SPAC. Special purpose acquisition company (SPAC) adalah perusahaan cangkang yang mengumpulkan uang dalam penawaran umum perdana (IPO) saham untuk mengejar akuisisi di kemudian hari. SPAC merupakan alternatif selain IPO tradisional bagi perusahaan yang ingin memasuki […]

Gloria Natalia Dolorosa

JAKARTA – Perusahaan robotika yang disokong SoftBank, Berkshire Grey, setuju untuk go public melalui merger dengan perusahaan cek kosong atau SPAC.

Special purpose acquisition company (SPAC) adalah perusahaan cangkang yang mengumpulkan uang dalam penawaran umum perdana (IPO) saham untuk mengejar akuisisi di kemudian hari. SPAC merupakan alternatif selain IPO tradisional bagi perusahaan yang ingin memasuki pasar publik.

Merger Berkshire Grey dan Revolution Acceleration Acquisition Corp. diperkirakan memiliki valuasi US$2,7 miliar, sekitar Rp38,07 triliun.

Kesepakatan tersebut diperkirakan memberi Berkshire Grey uang tunai sekitar US$413 juta. Nilai ini termasuk investasi swasta sebesar US$165 juta yang disuntik investor modal ventura Chamath Palihapitiya serta dana yang dikelola BlackRock Inc.

Dari transaksi ini, Berkshire berharap mendapat uang tunai US$507 juta yang akan digunakan untuk mendanai operasional perusahaan serta mendukung pertumbuhan baru. Berkshire juga berharap tidak ada utang di neraca perusahaan setelah transaksi.

“Baik itu rantai pasokan ritel, e-commerce, rantai pasokan pemenuhan kebutuhan grosir atau paket, ada kebutuhan penting untuk mengotomatiskannya. Agar hal itu terjadi, Berkshire Grey dengan teknologi terbaik di kelasnya sangatlah penting,”kata John Delaney, Chief Executive Revolution Acceleration, dilansir dari Reuters, Kamis (25/2/2021).

Delaney akan bergabung dengan dewan Berkshire Grey setelah transaksi tersebut rampung.

Investor Berkshire Grey saat ini, antara lain perusahaan modal ventura Khosla Ventures, SoftBank Group Corp., Canaan Partners, dan New Enterprise Associates, akan menggulirkan seluruh saham ekuitas mereka ke dalam entitas gabungan.

Credit Suisse menjadi penasehat keuangan eksklusif untuk Berkshire Grey, sedangkan J.P.Morgan penasehat keuangan Revolution Acceleration.

Berkshire yang didirikan Chief Executive Officer Tom Wagner pada 2013 mengembangkan sistem otomasi logistik berbasis kecerdasan buatan di gudang dan pusat distribusi mereka. Sistem itu digunakan para pelanggannya seperti Walmart Inc., Target Corp., dan FedEx Corp. Pada 2020 pendapatannya senilai US$35 juta.

Palihapitiya telah menjadi salah satu sponsor SPAC yang paling produktif. Ia menggabungkan SPAC dengan berbagai perusahaan.

Mantan eksekutif Facebook Inc. itu juga telah mengambil bagian dalam putaran PIPE (private invesment in public equity/investasi swasta dalam ekuitas publik) perusahaan yang go public melalui kesepakatan SPAC.

Kesepakatan ini pernah terjadi pada penyedia teknologi pencetakan 3D logam Desktop Metal Inc., penambang unsur tanah jarang MP Material Corp., dan produsen bus listrik Proterra.