<p>PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. adalah perusahaan holding BUMN semen yang dimiliki oleh negara. / Semenindonesia.com</p>
Korporasi

Perusahaan Semen Jepang Caplok 15,04% Saham Anak BUMN Semen Indonesia

  • Perusahaan semen asal Jepang, Taiheiyo Cement Corporation (TCC), resmi mengakuisisi 15,04% saham anak BUMN PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), yaitu PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB).
Korporasi
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – Perusahaan semen asal Jepang, Taiheiyo Cement Corporation (TCC), resmi mengakuisisi 15,04% saham anak BUMN PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) yaitu PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB).

Akusisi saham oleh TCC di SMCB ini menghabiskan dana senilai US$220 juta atau setara dengan Rp3,1 triliun. Dalam kesepakatan ini, PT Semen Indonesia Industri dan Bangunan (SIIB) mengalihkan 1.356.399.291 sahamnya baru yang diterbitkan SMCB kepada pihak TCC.

Direktur Utama SMGR Hendi Prio Santoso, menyatakan pihaknya telah melakukan kajian dan evaluasi untuk memastikan bahwa kerja sama ini akan memberikan manfaat strategis bagi kedua belah pihak.

“Bagi kami, langkah ini akan semakin memperkuat posisi SIG sebagai perusahaan terbesar dalam penyediaan kebutuhan bahan bangunan di level regional,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis, 4 Agustus 2021.

Penerbitan saham baru oleh SMCB tersebut telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Jumat, 25 Juni 2021, lalu lewat Penawaran Umum Terbatas II (PUT) melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). 

Kerja sama ini merupakan kelanjutan dari penandatanganan nota kesepahaman pada 21 April 2020 antara SMGR dan SMCB dengan TCC. Hal tersebut menjadi bagian dari kewajiban refloat saham SMCB setelah dilakukan mandatory tender offer (MTO) pada 2019 lalu. 

Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi kerja keras SIG yang mampu bertransformasi menjadi BUMN kelas dunia melalui kemitraan strategis, inovasi produk, model bisnis serta pelayanan sebagai nilai tambah dan daya saing di masa depan.

“Kesuksesan kerja sama strategis antara SIG dan TCC diharapkan mampu menjadi contoh bagi BUMN dan para pelaku usaha di sektor lain untuk mengembangkan kemampuan dalam mengelola bisnis, menciptakan peluang pertumbuhan, serta bersaing secara global,” katanya.

Pada semester I-2021, SMGR berhasil mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp794,12 miliar. Jumlah ini tumbuh 29,7% dari catatan semester I-2020 yang sebesar Rp612,47 miliar.

Mengutip laporan keuangan SMGR di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan tersebut juga mencatatkan pendapatan sebesar Rp16,21 triliun. Pendapatan tersebut meningkat 1,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp16,03 triliun.