Siswa Sekolah Dasar serius mengikuti Sekolah Tatap Muka Perdana di SDN 14 Pagi, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Senin, 30 Agustus 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Nasional

Pesan Ki Hajar Dewantara Setiap Rumah Bisa Jadi Sekolah Masih Relevan

  • Ketua DPR Puan Maharani mengatakan, pada momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini, hendaknya semua elemen bangsa bergerak agar pendidikan Indonesia bisa semakin maju.
Nasional
Yosi Winosa

Yosi Winosa

Author

JAKARTA -Parlemen menilai kunci kemajuan pendidikan tak hanya pada pemerintah, guru atau siswa didik semata, melainkan semua elemen bangsa. Hal ini sesuai semangat yang digaungkan bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara bahwa setiap orang bisa menjadi guru, dan setiap rumah bisa menjadi sekolah.

Ketua DPR Puan Maharani mengatakan, pada momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini, hendaknya semua elemen bangsa bergerak agar pendidikan Indonesia bisa semakin maju. 

"Itu artinya pendidikan dapat dilakukan dimanapun, kapanpun dan oleh siapapun," kata dia dalam website resmi dikutip Selasa, 3 Mei 2022. 

Dicontohkan, orang tua di rumah juga bisa berperan mengajarkan anaknya. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini, dimana sekolah dapat digelar secara daring, maka peran orang tua sangat penting bagi perkembangan anak. 

"Harus diingat bahwa guru pertama anak adalah oleh orangtuanya," tambah Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) non aktif.

Ditambahkan, peran pemerintah tetap sangat penting guna mendorong pendidikan yang berkualitas dan merata di seluruh Indonesia. Ia pun mengapresiasi sejumlah program pemerintah yang bisa berperan penting dalam pemerataan akses pendidikan. 

Salah satunya adalah program Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang memberikan kesempatan bagi siswa tidak mampu untuk menyelesaikan pendidikannya sampai ke tingkat perguruan tinggi.

Melalui KIP ini, semua generasi muda diharapkan punya kesempatan yang sama dalam dunia pendidikan. KIP ini wujud kehadiran negara dalam pengembangan SDM Indonesia. Harapannya ada anak Indonesia yang tidak bisa menempuh pendidikan tinggi karena masalah biaya.

“Akses terhadap pendidikan amat penting bagi Indonesia untuk menuju negara maju. Apalagi Indonesia saat ini sedang mengalami bonus demografi, dimana mayoritas penduduknya berusia produktif,” tambah Puan.

Indonesia memiliki sekitar 270 juta penduduk, terbesar ke-4 di dunia dan memiliki mayoritas generasi muda yang sering disebut bonus demografi. Ini menjadi kesempatan luar biasa untuk mencetak sebanyak mungkin tenaga kerja berkualitas.