Pesawat CN235-220 MPA Buatan Indonesia Telan Biaya Rp345 Miliar
Pasar ekspor Indonesia terus mengepakkan sayap dalam menghadapi daya saing industri yang kian kompetitif. Terbaru, pemerintah kembali memasok pesawat CN235-220 MPA untuk Angkatan Udara Republik Senegal. Pesawat tersebut diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI.
Industri
JAKARTA – Pasar ekspor Indonesia terus mengepakkan sayap dalam menghadapi daya saing industri yang kian kompetitif. Terbaru, pemerintah kembali memasok pesawat CN235-220 MPA untuk Angkatan Udara Republik Senegal. Pesawat tersebut diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI.
Diketahui, biaya ekspor pesawat ini mencapai Rp345 miliar. Adapun pendanaannya dikeluarkan oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank dengan skema Penugasan Khusus dari Pemerintah atau National Interest Account (NIA).
Sekretaris Lembaga LPEI Agus Windiarto mengatakan, ekspor pesawat terbang ke Senegal diharapkan mampu memiliki nilai strategis bagi industri nasional. Sebab, kata dia, supply record export order dan kepuasan pelanggan luar negeri menjadi syarat utama dalam proyek tende internasional.
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- Cegah Ledakan Kasus COVID-19, Pemerintah Geser dan Hapus Hari Libur Nasional Ini
- Penyaluran KPR FLPP: BTN Terbesar, Tiga Bank Daerah Terbaik
“Selain itu, proyek ini juga menjadi langkah strategis untuk memasuki pasar negara Asia Selatan dan Kawasan Afrika,” ungkapnya seperti dikutip dalam laman resmi perusahaan, Minggu, 21 Maret 2021.
Agus menambahkan, dukungan pembiayaan LPEI tidak hanya bermanfaat bagi PTDI, melainkan juga untuk industri penunjang, seperti bidang usaha machining for landing gear, tube forming, polyurethane, heat treatment, thermo forming of acrylic, tool and jig, dan industri lainnya.
Sebagai informasi, Republik Senegal sendiri telah menggunakan pesawat yang diproduksi oleh PTDI selama 10 tahun. Dikatakan bahwa pesawat CN235-220 MPA merupakan salah satu yang spesial karena digunakan sebagai patrol airplane. (SKO)