<p>Peserta BP Jamsostek berkomunikasi dengan petugas pelayanan saat melakukan klaim melalui Layanan Tanpa Kontak Fisik (Lapak Asik) di kantor Cabang Jakarta Menara Jamsostek, Jakarta, Jum&#8217;at, 10 Juli 2020. Seiring dengan meningkatnya gelombang pemutusan hubungan kerja di tengah pandemi Covid-19, klaim BPJS Ketenagakerjaan turut melonjak. Pencairan tabungan di BP Jamsostek menjadi alternatif untuk mendukung daya beli pekerja yang tergerus. Sementara dalam rangka adaptasi kebiasaan baru dan untuk memutus penyebaran virus corona, BP Jamsostek telah menerapkan protokol pelayanan secara daring dan tanpa pertemuan secara fisik. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Nasional

Peserta BPJS Ketenagakerjaan Industri Garmen Merosot 24.000 Orang

  • Tren penurunan peserta BPJS terjadi pada sektor industri lain seperti tekstil 6,17% atau 21.000 orang
Nasional
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - BPJS Ketenagakerjaan mencatat jumlah peserta aktif di sektor industri pakaian jadi atau garmen pada Januari 2023 hingga Mei 2024 turun 24.000 orang atau 4,27 persen. Ini menjadikan  peserta aktif menjadi 559.000 dari .

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo menjelaskan, tren penurunan peserta BPJS terjadi pada sektor industri lain seperti tekstil 6,17% atau 21.000 orang.

"Sejak Januari 2023 memang trennya menurun kurang lebih 4,27 persen atau 24.000 orang yang sudah tidak di industri ini, " katanya dalam rapat dengar pendapat dengan komisi IX pada Selasa, 2 Juli 2024

Anggoro mengatakan sebenarnya ada kenaikan saat menjelang Idulfitri 2024 atau pada bulan Mei-April 2024. Di mana para pekerja banyak melakukan perekrutan karyawan untuk memenuhi pesanan namun trenya kembali turun di bulan Juni hingga sekarang.  

Anggoro menilai tren industri kulit dan alas kaki mulai membaik, terlihat dari kenaikan 3,31% atau 20 ribu peserta di awal 2024 meskipun terjadi penurunan peserta 6,44% atau 41 ribu peserta pada 2023.

Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tekstil Capai Rp385 Miliar

BPJS Ketenagakerjaan mencatat klaim manfaat jaminan hari tua atau JHT akibat PHK pada sektor tekstil, alas kaki, dan garmen yang telah dibayarkan mencapai Rp385 miliar hingga Mei 2024.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan ini mengatakan klaim JHT dari sektor tekstil, alas kaki, dan garmen sebanyak 12.500 atau menyumbang 20% dari total klaim sebanyak 62.794.

Meskipun jumlah karyawan yang terkena PHK meningkat, Anggoro melihat total klaim yang dibayarkan juga sedikit meningkat 3% hingga Mei dibandingkan tahun 2022 sebesar 17% dari total klaim.

Dari hasil diskusi dengan Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia, 31 perusahaan terlapor tertutup dan 21 perusahaan melakukan PHK sebagian. Hasil komunikasi dengan 57 perusahaan sektor tekstil, alas kaki, dan garmen menunjukkan 52% mengalami penurunan pesanan sehingga pengurangan jam kerja dan hari kerja.

Adapun, total perusahaan sektor tekstil, alas kaki, dan garmen yang terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 6.962 perusahaan dengan jumlah peserta aktif sebanyak 1,5 juta orang.

Anggoro merinci bahwa 82% perusahaan industri garmen tekstil dan alas kaki berada di Jawa di mana dari total 1,5 juta beserta, 1,4 jutanya berada di Jawa.