Petani Jerman Blokade Jalan, Protes Pemotongan Subsidi
- Para petani Jerman memulai serangkaian protes nasional selama sepekan dengan memblokir jalan dengan traktor pada Senin 8 Januari 2024. Hal itu sebagai tanggapan atas rencana penghapusan subsidi pertanian secara bertahap menyusul pemerintah koalisi yang berusaha keras memperbaiki keuangannya.
Dunia
JAKARTA - Para petani Jerman memulai serangkaian protes nasional selama sepekan dengan memblokir jalan dengan traktor pada Senin 8 Januari 2024. Hal itu sebagai tanggapan atas rencana penghapusan subsidi pertanian secara bertahap menyusul pemerintah koalisi yang berusaha keras memperbaiki keuangannya.
Gambar-gambar menunjukkan konvoi traktor dan truk, beberapa dihiasi dengan spanduk protes bertuliskan, “Tidak ada petani, tidak ada makanan, tidak ada masa depan,” melintas di jalan-jalan Jerman dalam suhu di bawah nol sebelum matahari terbit. Di Berlin, barisan puluhan traktor memblokir jalan utama menuju Gerbang Brandenburg.
Laporan polisi mengatakan bahwa jalan dan lorong keluar jalan raya diblokir di beberapa lokasi di seluruh negeri, menyebabkan kemacetan lalu lintas pada jam sibuk pagi hari.
- Baekhyun EXO Ngutang Rp148 Juta untuk Dirikan Agensi I&B100
- Mau Liburan Sebelum Memulai Bisnis Baru? Jangan!
- Bank Jatim Buka Pendaftaran Anggota Komisaris, Berikut Syaratnya!
Para petani telah berjanji untuk memblokade lalu lintas utama dan rute logistik selama seminggu, dengan mengatakan diakhirinya keringanan pajak akan membuat pertanian gulung tikar.
Blokade tersebut bertepatan dengan pemogokan yang dilakukan oleh serikat pengemudi kereta GDL yang akan berlangsung akhir pekan ini, yang berpotensi merusak jalan raya dan rel kereta api negara itu mulai Rabu, 10 Januari 2024.
Joachim Rukwied, ketua asosiasi petani Jerman DBV, meminta simpati publik dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Senin. “Kami tidak ingin kehilangan dukungan dan solidaritas yang kami terima dari sebagian besar penduduk,” ujarnya kepada majalah Stern. Dia mengatakan para petani tidak akan menerima rencana kenaikan pajak untuk sektor pertanian.
Dia juga memperingatkan aktivis sayap kanan yang menggunakan protes untuk mencapai tujuan mereka sendiri, kekhawatiran yang juga dimiliki oleh Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser, yang mengatakan pihak berwenang sedang memantau situasi.
Reaksi keras dari para petani pekan lalu mendorong koalisi Kanselir Olaf Scholz, berlomba-lomba untuk menyelesaikan rancangan anggaran tahun 2024 yang ditunda oleh keputusan pengadilan, untuk membuat perubahan yang tidak terduga, termasuk mengubah rencana pemotongan subsidi untuk pertanian.
Alih-alih secara tiba-tiba mengakhiri keringanan pajak petani atas bahan bakar disel/solar pertanian, subsidi tersebut akan dikurangi hingga 40% tahun ini, sebesar 30% pada tahun 2025, dan akan berakhir mulai tahun 2026.
Pemerintah juga membatalkan rencana untuk menghapus perlakuan istimewa dalam pajak kendaraan untuk kehutanan dan pertanian. DBV mengatakan perubahan itu tidak cukup dan tetap dengan rencana protes pekan ini.
- Ganjar Sebut Natuna di Debat, Berapa Potensinya
- Anwar Usman Tak Hadiri Pelantikan Majelis Kehormatan MK Permanen
- INFO BMKG: Gempa Guncang Tuapejat di Darat 24 Km Tenggara 5.3 Magnitudo
Menurut kelompok media RND, yang dikutip dari Reuters, pada Senin, 8 Januari 2024, kepala Institut Ekonomi Ifo, Clemens Fuest, mengatakan beban reformasi pajak pemerintah terlalu berat bagi para petani.
“Hanya karena sebuah industri mungkin sekarang berada dalam fase yang baik setelah tahun-tahun yang sulit tidak berarti dibenarkan untuk mengalihkan sebagian besar beban ke kelompok seperti itu,” katanya pada pertemuan partai oposisi pada Minggu, 7 Januari 2024.