Petrindo Jaya (CUAN) Cairkan Fasilitas Pinjaman dari BMRI Senilai Rp700 Miliar, Ini Penggunaannya
- Sebelumnya, perusahaan tambang batubara ini juga memperoleh pinjaman sebesar Rp1,35 triliun dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI).
Bursa Saham
JAKARTA - PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), yang dikendalikan oleh konglomerat Prajogo Pangestu, mendapatkan fasilitas kredit sebesar Rp 700 miliar dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Menurut keterangan resmi manajemen CUAN di Jakarta pada Rabu, 18 September 2024, perjanjian kredit ini ditandatangani pada 13 September 2024 dan memiliki tenor selama lima tahun hingga 12 September 2029.
"Seluruh dana pinjaman akan digunakan untuk menutupi kesenjangan arus kas perseroan," demikian pernyataan resmi manajemen CUAN.
- Potensi Volatilitas Bitcoin setelah Penurunan Suku Bunga dan Datangnya ‘Uptober’
- Kemenkes Diminta Hentikan Pembahasan RPMK 2024 terkait Produk Tembakau dan Rokok Elektronik
- Saham GOTO Tiba-tiba Melorot Tajam, Ada Apa?
Pihak manajemen menambahkan bahwa fasilitas kredit ini akan meningkatkan kewajiban keuangan perusahaan, tetapi di sisi lain, dana tersebut dapat membantu mendukung kegiatan operasional perusahaan di masa mendatang.
Sebelumnya, perusahaan tambang batubara ini juga memperoleh pinjaman sebesar Rp1,35 triliun dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI).
Selain itu, CUAN juga mendapatkan corporate rating idA+ (Single A Plus) dengan prospek stabil dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Rating ini didasarkan pada data perusahaan serta laporan keuangan audit per 30 Juni 2024 dan 31 Desember 2023.
- Buah Akuisisi NETV, Saham FILM Emiten Manoj Punjabi Diprediksi Melejit
- Sumbang 23 Persen Ekonomi Nasional, Bagaimana Prospek Sektor Syariah di Indonesia?
- Harga Emas Diprediksi Tembus US$2.700 Tahun Depan, Waktunya Serok Saham Emas?
Melalui anak usahanya, PT Kreasi Jasa Persada (KJP), CUAN juga telah mengakuisisi 7,5% saham PTRO dari PT Caraka Reksa Optima pada 7 Juni 2024. Sebelumnya, KJP telah membeli 34% saham PTRO pada 16 Februari 2024, menjadikannya pengendali utama dengan total kepemilikan 41,5%, sementara Caraka kini menguasai 23,90%.