<p>Perusahaan jasa pertambangan PT Petrosea Tbk (PTRO) / Dok. Petrosea</p>
Korporasi

Petrosea Kantongi Kontrak 2 Proyek Senilai Rp4,6 T dari BP Berau

  • Emiten jasa pertambangan PT Petrosea Tbk (PTRO) melaporkan kontrak baru dari BP Berau senilai Rp4,6 triliun pada Kamis 1 Februari 2024.

Korporasi

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Emiten jasa pertambangan PT Petrosea Tbk (PTRO) melaporkan kontrak baru dari BP Berau senilai Rp4,6 triliun pada Kamis 1 Februari 2024.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, PTRO meraih kontrak onshore early works engineering, procurement, and construction (EPC) untuk pengerjaan dua proyek. Kedua proyek tersebut yakni Ubadari, Tangguh EGR/CCUS dan Tangguh Onshore Compression (UCC) Project dengan jangka waktu pengerjaan 24 bulan. 

“Memberikan dampak positif terhadap kelangsungan usaha PTRO serta meningkatkan kinerja keuangan dan operasional PTRO,” tulis Corporate Secretary PTRO Anto Broto Jumat 2 Februari 2024.

Baca Juga: Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) Targetkan Akuisisi Dua Perusahaan Ini Rampung Kuartal I-2024

Soal Akuisisi CUAN

Sebelumnya, melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia yang dipublikasikan pada 07 November 2023, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) telah mengungkapkan informasi terbaru mengenai proses negosiasi yang sedang dilakukan oleh anak usahanya untuk mengakuisisi saham PT Petrosea Tbk (PTRO). 

Anak usaha tersebut adalah PT Kreasi Jasa Persada (KJP) yang pada waktu itu tengah dalam tahap negosiasi dan telah menandatangani perjanjian pengikatan jual beli (PPJB) terkait dengan rencana pembelian sebanyak 342.925.700 saham PTRO, atau setara dengan 34% kepemilikan dari PT Caraka Reksa Optima, perusahaan milik Haji Romo Nitiyudo Wachjo atau Haji Robert.Top of Form

“Setelah transaksi diselesaikan, KJP akan menjadi pengendali baru dari PTRO dan PTRO kemudian akan menjadi salah satu anak usaha perseroan,” jelas Direktur Utama CUAN, Michael dalam keterbukaan informasi.

Dijelaskannya bahwa maksud dari transaksi tersebut adalah untuk memperkaya aset KJP dan Petrindo Jaya secara tidak langsung, meluaskan cakupan jaringan usaha, dan merupakan bagian integral dari strategi pengembangan bisnis jangka panjang Grup Petrindo, dengan tujuan menjadi perusahaan pertambangan dan jasa pertambangan yang terintegrasi.