<p>Perusahaan jasa pertambangan PT Petrosea Tbk (PTRO) / Dok. Petrosea</p>
Industri

Petrosea Milik Indika Energy Raih Kontrak Jasa Tambang Rp3,76 Triliun

  • Anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Petrosea Tbk (PTRO) berhasil meraih kontrak baru senilai US$265 juta atau sekitar Rp3,76 triliun (dengan kurs Rp14.201 per dolar AS).
Industri
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – Anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Petrosea Tbk (PTRO) berhasil meraih kontrak baru senilai US$265 juta atau sekitar Rp3,76 triliun (dengan kurs Rp14.201 per dolar AS). Perjanjian kontrak ini untuk jasa pertambangan dan rental peralatan.

Dalam keterbukaan informasi, Corporate Secretary Petrosea Anto Broto menjelaskan perusahaannya akan menjadi pihak yang melakukan manajemen proyek. Sementara itu, anak usahanya, PT Karya Bhumi Lestari, akan menjadi kontraktor.

“Perseroan sebagai pihak yang melakukan manajemen proyek dan PT Karya Bhumi Lestari sebagai kontraktor (anak perusahaan perseroan yang 100% sahamnya dimiliki oleh perseroan,” ujarnya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 12 Oktober 2021.

Ada pun, PT Hardaya Mining Energy dan PT Central Cipta Murdaya akan menjadi klien dan pemberi jaminan pembayaran atas kewajiban pembayaran kepada PT Karya Bhumi Lestari dan Petrosea.

Sebagai informasi, Central Cipta Murdaya adalah perusahaan milik konglomerat Murdaya Poo. Mengutip data Sistem Informasi Perizinan Data Pengusahaan Pertambangan Kalimantan Utara, perusahaan ini memiliki izin eksplorasi pertambangan batu bara di Kabupaten Nunukan.

Kontrak yang ditandatangani pada 10 Oktober lalu ini memiliki jangka waktu 4 tahun. Adanya kontrak ini akan berdampak terhadap pendapatan dan kondisi keuangan perusahaan.

Pada April 2021 lalu, Petrosea juga telah menandatangani kontrak jasa tambang senilai Rp2,7 triliun dengan PT Kartika Selabumi Mining dan PT Palm Mas Asri. Selain itu, Petrosea juga punya kontrak dengan PT Freeport Indonesia dan PT Kideco Jaya Agung.

Petrosea berhasil mencatatkan peningkatan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 29,8% pada semester I-2021. Laba bersih ini meningkat menjadi US$11,76 juta dari sebelumnya US$9,06 juta pada semester I-2020.

Pendapatan Petrosea juga meningkat 9,89% menjadi US$193,3 juta pada periode yang sama. Jumlah pendapatan ini lebih besar daripada catatan semester I-2020 yang sebesar US$175,9 juta ton.