Pipa gas milik PT Perusahaan Gas Negara Tbk.
Korporasi

PGAS Fokus Pasokan Gas Baru dan Regasifikasi LNG untuk Industri Nasional

  • Di tengah penurunan pasokan gas pipa dari sejumlah sumber utama, gas regasifikasi menjadi solusi alternatif yang efektif untuk memastikan pelanggan tetap mendapatkan pasokan energi yang dibutuhkan

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) tengah berupaya mencari sumber pasokan gas pipa baru dan menyiapkan alternatif pasokan gas hasil regasifikasi LNG untuk mendukung pemenuhan pasokan energi bagi industri nasional.

Corporate Secretary PGAS, Fajriyah Usman, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat tantangan terkait ketersediaan pasokan gas pipa di wilayah strategis seperti Sumatra bagian tengah, Sumatra bagian selatan, Lampung, dan Jawa bagian barat.

Meskipun demikian, PGAS tetap berusaha menjaga keberlanjutan energi nasional dengan menyeimbangkan kebutuhan dan ketersediaan gas bumi.

"Di tengah penurunan pasokan gas pipa dari sejumlah sumber utama, gas regasifikasi menjadi solusi alternatif yang efektif untuk memastikan pelanggan tetap mendapatkan pasokan energi yang dibutuhkan," ujar Fajriyah dalam keterangan resminya, Senin, 6 Januari 2025.

Pasokan gas pipa baru dan gas hasil regasifikasi LNG didapatkan dari dalam negeri, seperti dari Tangguh, Bontang, dan Donggi Senoro. Pada pertengahan 2024, PGAS telah memperkenalkan pasokan gas regasifikasi LNG dengan 100% penyaluran kepada pelanggan melalui tiga alokasi cargo LNG domestik dari pemerintah.

"Kami memperkirakan, tantangan ketersediaan pasokan gas pipa akan terjadi pada 2025, sehingga sangat memungkinkan bahwa porsi pasokan gas regasifikasi akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan industri," tambahnya.

Untuk itu, PGAS terus menjalin komunikasi intensif dengan pemerintah dan stakeholder lainnya agar dapat memastikan pengambilan keputusan strategis yang dapat memperkuat keberlanjutan energi dan industri nasional.

Fajriyah juga menjelaskan bahwa gas regasifikasi memiliki karakteristik dan struktur biaya yang berbeda dengan gas pipa. Namun, PGAS terus mengupayakan solusi inovatif untuk menjaga keseimbangan keekonomian dan daya saing pelanggan.

"PGAS akan terus memainkan peran aktif dalam mendukung ketahanan energi nasional, sekaligus memberikan solusi berkelanjutan bagi industri melalui gas bumi dari hasil regasifikasi LNG," pungkasnya.

Sementara itu dari lantai bursa, saham PGAS terpantau menanjak 7,52% ke level Rp1.720 per saham. Adapun sepanjang periode perdagangan, saham PGAS ini bergerak di level Rp1.595 hingga Rp1.725 per saham.