pipa_gas_1721277041.jpg
Korporasi

PGAS Raih Kontrak Kargo Gas Alam Cair dari PT Donggi-Senoro LNG

  • PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) berhasil mengamankan kesepakatan penjualan dan pembelian LNG dengan PT Donggi-Senoro LNG melalui perjanjian master LNG sale and purchase agreement (MSPA).

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) berhasil mengamankan kesepakatan penjualan dan pembelian LNG dengan PT Donggi-Senoro LNG melalui perjanjian master LNG sale and purchase agreement (MSPA). Kesepakatan tersebut mencakup pembelian total 3,15 juta MMBtu kargo.

Corporate Secretary PGAS, Fajriyah, mengatakan bahwa perseroan dan Donggi-Senoro telah menandatangani kontrak pembelian LNG melalui MSPA dan penandatangan confirmation memorandum (CM) pada September 2024 yang dilakukan pada 8 Agustus 2024.

“Rencana pembelian kargo LNG pada September 2024 sebanyak 135 ribu metrik ton atau setara dengan 3,15 MMBTU dengan toleransi operasional berkisar 5%,” tulisnya dalam penjelasan resminya di Jakarta, Senin, 12 Agustus 2024. 

Dia melanjutkan, MSPA yang berakhir pada 31 Desember 2029 ini dapat diperpanjang atau diakhiri lebih awal sesuai dengan kesepakatan berasama. Sedangkan kontrak pembelian tersebut akan menambah pasokan gas hasil regasifikasn LNG untuk area Jawa Barat, Sumatera Selatan dan Tengah.

Sebelumnya, PGAS memperkirakan kebutuhan LNG hingga 2027 akan mencapai sekitar 7 hingga 8 kargo. Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGAS Rosa Permata Sari, menyatakan bahwa pasokan gas pipa dari beberapa lapangan mengalami defisit tahun ini. 

Rosa menjelaskan bahwa penurunan pasokan gas pipa hingga 2027 diperkirakan akan meningkat hingga mencapai 200 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd). “Kebutuhan yang akan kita penuhi dari LNG mungkin sampai di 2027 bisa 7 kargo sampai dengan 8 kargo,” ujar Rosa di ICE BSD City, pada Rabu 15 Mei 2024. 

Mengenai harga kontrak, Rosa menuturkan bahwa perseroan menawarkan harga sesuai ketentuan pasar dan memastikan harga LNG akan tetap kompetitif dibandingkan energi fosil lainnya.

Target Saham

Sementara itu, Samuel Sekuritas dalam riset terakhirnya merevisi target harga saham PGAS menjadi Rp1.800 per saham dengan rekomendasi tetap beli. Revisi ini mencerminkan pandangan manajemen perseroan terhadap kenaikan yang berkelanjutan dari spread keuntungan bisnis distribusi dan penjualan gas.

Samuel Sekuritas mengindikasikan bahwa manajemen PGAS yakin spread distribusi gas akan terus meningkat hingga akhir tahun 2024, dengan kisaran antara US$1,6-1,8 per MMBtu. Kenaikan ini berdampak pada margin EBITDA perseroan yang tumbuh sebesar 34,4% pada kuartal I-2024 dan melonjaknya laba bersih sebanyak 40,8% menjadi US$121,1 juta.

Peningkatan kinerja keuangan perusahaan juga didukung oleh kontribusi perusahaan patungan dengan Petronas yang menyumbang US$60 juta terhadap pendapatan, dengan margin spread mencapai US$3 per MMBtu.

Dari lantai bursa, pada perdagangan berjalan hari ini pukul 13:31 WIB, saham PGAS bergerak melemah 0,32%. Kendati begitu, sepanjang tahun ini, saham entitas PT Pertamina (Persero) ini masih melesat 37,28%. 

Hingga berita ini diturunkan PGAS belum juga menyampaikan kinerja keungannya selama semester I-2024. Kendati begitu, pada kuartal pertama tahun ini, perusahaan sukses mencatatkan laba bersih US$121,13 juta dan pendapatan US$949,33 juta.