PGAS Ungkap Rencana Pengembangan Gas Bumi Blok Andaman, Apa Saja?
- Emiten gas alam PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) berkomitmen untuk mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi dari Blok Andaman di Aceh guna memenuhi kebutuhan domestik.
Korporasi
JAKARTA – Emiten gas alam PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) berkomitmen untuk mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi dari Blok Andaman di Aceh guna memenuhi kebutuhan domestik.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGAS, Rosa Permata Sari, menyatakan bahwa Blok Andaman memiliki cadangan gas sebesar 2–5,5 triliun kaki kubik (TCF), yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gas bumi di berbagai sektor.
Rosa bilang pembangunan pipa Dumai–Sei Mangke, yang didanai oleh APBN, juga akan memperkuat integrasi infrastruktur gas di Sumatra, sehingga gas dari Blok Andaman dapat dimanfaatkan secara maksimal.
- Edukasi Paylater Masih Minim di Masyarakat, Bom Utang Jadi Ancaman
- Anjlok Rp7.000 per Gram, Simak Daftar Harga Emas Hari Ini
- Panduan Lengkap Klaim Asuransi Mobil Lecet agar Disetujui dengan Lancar
“Pipa Dumai–Sei Mangke akan menambah fleksibilitas distribusi gas bumi ke wilayah-wilayah dengan permintaan potensial, seperti pembangkit listrik, pabrik pupuk, smelter, kilang, dan industri di Sumatra bagian utara dan tengah," ungkap Rosa dalam keterangannya dikutip pada Senin, 9 September 2024.
Selain itu, Rosa menyoroti potensi Blok Andaman yang terletak dekat dengan Aceh dan berpeluang memanfaatkan fasilitas Arun. Rosa menuturkan anak usaha PGAS, PT Perta Arun Gas (PAG), telah melakukan kajian awal terkait pemanfaatan dua train LNG Arun, yaitu train 4 dan 5, dengan estimasi durasi pengerjaan EPC (Engineering, Procurement, and Construction) selama 30 bulan.
Ia menambahkan PGAS bersama PAG akan terus mengevaluasi komposisi gas dari Blok Andaman serta melakukan pembahasan intensif terkait rencana pemanfaatannya. "Kami akan segera mendiskusikan secara detail volume dan jangka waktu produksi gas berdasarkan kondisi terkini," ujar Rosa.
Arah Saham PGAS
Dari lantai bursa, pada perdagangan hari ini, saham PGAS tercatat stagnan di level Rp1.515 per saham. Menanggapi kinerja perusahaan di paruh pertama tahun ini, PT CGS International Sekuritas Indonesia tetap mempertahankan target harga di level Rp1.800 per saham.
Dalam analisisnya, PT CGS Sekuritas juga memberikan rekomendasi beli untuk saham PGAS, dengan mempertimbangkan estimasi peningkatan laba bersih perusahaan menjelang akhir 2024 dan 2025, yang didorong oleh perbaikan margin distribusi gas.
Asal tahu saja, laba bersih PGAS pada kuartal II-2024 tercatat sebesar US$65 juta, meningkat 10,4% secara tahunan, sesuai dengan ekspektasi pasar. Selama semester I-2024, laba bersih PGAS mencapai US$186,6 juta, tumbuh 28% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pendapatan PGAS juga mengalami peningkatan tipis pada semester I-2024, mencapai US$1,8 miliar atau naik 3,1% dibandingkan tahun lalu. Pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan harga jual rata-rata (ASP) minyak dan gas.
Menurut CGS International Sekuritas Indonesia, kinerja emiten bersandikan PGAS hingga semester I-2024 telah memenuhi 53% dan 50% dari target setahun penuh yang ditetapkan perseroan.