Manajemen PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGE) (IDX: PGEO) mengunjungi wilayah kerja sama antara Perseroan dengan Tokyo Electric Power Company Holdings, Inc. (TEPCO HD) di Yamanashi, Jepang.
Korporasi

PGE Mempelajari Pengolahan Green Hydrogen di Jepang untuk Kembangkan Energi Bersih

  • PGE mengunjungi wilayah kerja sama antara perseroan dengan Tokyo Electric Power Company Holdings, Inc (TEPCO HD) di Yamanashi, Jepang.
Korporasi
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Manajemen PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE/PGEO) berkunjung ke Jepang untuk mempelajari green hydrogen dalam rangka mengembangkan energi bersih.

PGE mengunjungi wilayah kerja sama antara perseroan dengan Tokyo Electric Power Company Holdings, Inc (TEPCO HD) di Yamanashi, Jepang.

Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto mengatakan bahwa usaha mengembangkan bisnis untuk menyediakan akses ke energi bersih dan ramah lingkungan yang andal dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia sudah menjadi komitmen perseroan sejak awal.

"Kunjungan ini tentunya menjadi wujud komitmen kami untuk terus belajar dalam mengoptimalkan ketersediaan energi bersih bagi masyarakat," ujar Ahmad dikutip dari keterangan tertulis, Minggu, 28 Mei 2023.

Dalam kunjungan pertama yang dilaksanakan pada Senin, 22 Mei 2023 waktu setempat, manajemen PGE yang hadir dipimpin langsung oleh Ahmad yang melakukan diskusi dengan Chief Innovation Officer TEPCO HD Chikara Kojima dan timnya.

Pada kunjungan yang kedua di hari Selasa, 23 Mei 2023, manajemen PGE berkunjung ke lokasi pengelolaan green hydrogen milik TEPCO HD.

Ahmad menyebutkan bahwa kunjungan ini menjadi pemeblajaran penting untuk mengembangkan potensi hidrogen hijau di Indonesia.

Kehadiran PGE di Jepang dikatakan Ahmad dilaksanakan untuk memenuhi undangan Business Matching Event dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yang bekerja sama dengan Indogen Capital, SAKe Capital, dan Japan External Trade Organization (JETRO).

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu kendaraan untuk memperkenalkan perusahaan tercatat dan perusahaan yang berpotensi untuk melaksanakan initial public offering (IPO) kepada 30 perusahaan di Jepang.

"Harapannya, dengan terjalinnya kerja sama antara perusahaan-perusahaan Indonesia dan Jepang, maka dapat meningkatkan eksposur bisnis para pengusaha sehingga semakin berdampak kondusif bagi perekonomian masing-masing negara yang pada akhirnya dapat meningkatkan hubungan baik antara Indonesia dan Jepang," ungkap Nyoman.