PGN (PGAS) Bidik Pertumbuhan Suplai LNG 25 Persen hingga 2025
- Subholding Gas Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara Tbk alias PGN membidik pertumbuhan suplai liquefied natural gas (LNG) sebanyak 25% hingga tahun 2025.
Industri
JAKARTA – Subholding Gas Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) alias PGN membidik pertumbuhan suplai liquefied natural gas (LNG) sebanyak 25% hingga tahun 2025.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Heru Setiawan mengatakan hal ini didorong oleh merosotnya sejumlah sumber gas upstream perseroan. Sehingga, perseroan berupaya mengantisipasinya dengan menggunakan sumber pasokan lain berupa LNG.
“Jadi pertumbuhan suplai LNG ke depannya diproyeksikan tumbuh sekitar 20 persen dari total portofolio gas suplai PGN hingga tahun 2025,” ujarnya dalam paparan publik virtual, Rabu, 17 November 2021.
- Sah! UMP 2022 Naik 1,09 Persen, Ini Daftarnya
- Bank Indonesia Terbitkan Pedoman Penyelenggaraan BI-FAST
- Gandeng Cisco, FiberStar Hadirkan Layanan SD-WAN untuk Tingkatkan Konektivitas Perusahaan di Indonesia
Adapun LNG ini khususnya akan disuplai ke beberapa Kilang Pertamina, seperti di Cilacap dan Balikpapan. Selain itu, emiten berkode saham PGAS ini juga berencana menyalurkan LNG ritel kepada industri kecil dan menengah.
Kemudian, lanjut Heru, perseroan juga memasok LNG untuk kebutuhan kapal laut (LNG Bunkering). Ia juga melihat meningkatnya permintaan LNG untuk kebutuhan smelter di dalam negeri.
“Oleh karena itu kami melihat pertumbuhan LNG akan semakin tinggi,” tambahnya.
Sebelumnya, Komisaris Utama PGN, Arcandra Tahar menyebut perseroan memiliki posisi strategis dalam penyediaan energi yang ramah lingkungan dan efisien di dalam negeri. Menurutnya, PGAS dapat memasok kebutuhan LNG dengan jumlah besar ke pasar global.
Ia menyatakan, kurang lebih 60% - 70% dari total produksi gas Indonesia yang sebanyak 7.000 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) digunakan untuk kebutuhan dalam negeri. Sementara itu, sisanya diekspor dalam bentuk LNG.
Dalam riset yang dilaporkan Wood Mackenzie, diperkirakan kebutuhan LNG mencapai 550 juta ton per tahun hingga 2030. Padahal, jumlah pasokan yang ditaksir di pasar hanya sebesar 450 juta ton per tahun.
Dengan adanya gap antara supply dan demand LNG ini, PGN disebut Arcandra dapat memainkan peran pentingnya untuk mengoptimalkan peluang tersebut.
“Sebagai perusahaan gas nasional, PGN ditantang untuk terus meningkatkan kapasitasnya baik dari aspek Sumber Daya Manusia (SDM), teknologi, dan finansial supaya mampu bersaing dengan perusahaan gas dunia lainnya,” ungkap Arcandra melalui akun Facebook resminya, Rabu, 21 April 2021.