Ilustrasi subholding gas bumi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN, anak usaha PT BUMN Pertamina (Persero) / Dok. PGN
Korporasi

PGN Raih Laba Rp4,86 Triliun pada Kuartal III-2022

  • PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) membukukan kenaikan laba yang positif pada kuartal III-2022.

Korporasi

Feby Dwi Andrian

JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) membukukan kenaikan laba yang positif pada kuartal III-2022.

Perusahaan mencatatkan kenaikan laba sebesar 8,49% dari US$286 juta atau sekitar Rp4,48 triliun menjadi US$310 juta atau setara dengan Rp4,86 triliun (asumsi kurs: Rp15.668 per dolar Amerika Serikat).

Kemudian dari sisi pendapatan perusahaan mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumya yakni US$2,25 miliar menjadi US$2,64 miliar.

Segi pendapatan PGAS didorong oleh pihak berelasi dalam hal niaga gas bumi yang tercatat mengalami peningkatan dari US$511 juta menjadi US$625 juta.

Kemudian disusul oleh transmisi gas dari US$108 juta menjadi US$116 juta, pendapatan pemrosesan gas bumi yang menorehkan US$90 juta dan transportasi minyak yang naik sebesar 48,80% dari semula US$9 juta menjadi US$13 juta. Penurunan ada pada sisi penjualan minyak dan gas bumi menjadi US$181 juta dari semula US$193 juta.

Lalu pada pihak ketiga, pada sisi niaga gas bumi mengalami koreksi dari sebelumnya US$1,227 miliar menjadi US$1,220 miliar. Lain halnya dengan pihak berelasi, pada pihak ketiga penjualan minyak dan gas bumi menguat dari sebelumnya US$53 juta menjadi US$286 juta.

Kemudian disusul oleh pendapatan pemrosesan gas bumi dari semula US$2,06 juta menjadi US$20 juta. Setelah itu pada sisi transmisi gas mengalami peningkatan tipis menjadi US$34 juta dan transportasi minyak merengkuh pendapatan US$5,52 juta.

Penurunan ada pada sisi pendapatan jasa regasifikasi yang turun dari US$22 juta menjadi US$17 juta, serta lain-lain yang mendapatkan US$11 juta. Kendati demikian pada sisi sewa fiber optic mengalami kenaikan dari US$13 juta menjadi US$16 juta.

Sementara itu pada pendapatan niaga gas bumi mengalami peningkatan pada sisi industri dan komersial yang semula US$1,72 miliar menjadi US$1,83 miliar, disusul oleh rumah tangga dari US$11 juta menjadi US$14 juta. Penurunan terjadi pada SPBG yang semula US$1,86 juta menjadi US$1,56 juta.

Sebagai informasi, penjualan minyak dan gas merupakan pendapatan atas penjualan minyak dan gas grup dari aktivitas hulu dari kerjasama operasi minyak dan gas.

Lalu sewa fiber optik merupakan pendapatan PGASKOM atas penyediaan jaringan kepada para pelanggan.

Kemudian, pendapatan lain-lain terdiri dari pendapatan PGASSOL atas penyediaan jasa konstruksi dan pemeliharaan jaringan pipa dan PGN MAS atas penyediaan jasa pengamanan, sewa kendaraan, dan perumahan kepada pelanggannya.

Adapun pendapatan dari pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan konsolidasian adalah pendapatan dari PLN dan entitas anaknya masing-masing sebesar US$467 juta atau 17,70% dan US$430 juta atau 19,08% dari jumlah pendapatan konsolidasian.

Hal tersebut berdampak pada beban pokok pendapatan yang semula US$1,81 miliar menjadi US$2,03 miliar, sehingga berimbas pada kenaikan laba bruto dari US$439 juta menjadi US$607 juta.

Kemudian pada sisi ekuitas PGAS, mengalami peningkatan dari US$3,28 miliar menjadi US$3,41 miliar. Hasil positif itu tak diikuti dari sisi liabilitas perusahaan yang menorehkan hasi kurang memuaskan menjadi US$3,93 miliar dari awal tahun lalu yakni US$4,22 miliar serta total aset yang menurun menjadi US$7,35 miliar dari semula US$7,51 miliar.