Fasilitas pengolahan liquid natural gas (LNG) milik PGN.
Korporasi

PGN Targetkan Pipa Rokan Sumbang Pendapatan hingga Rp2,20 Triliun

  • PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) berpeluang mendapatkan tambahan pendapatan dari proyek pipa Rokan sebesar US$30 juta atau Rp471 miliar dan pada tahun depan bisa mencapai US$140 juta atau Rp2,20 triliun.

Korporasi

Feby Dwi Andrian

JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) berpeluang mendapatkan tambahan pendapatan dari proyek pipa Rokan sebesar US$30 juta atau Rp471 miliar dan pada tahun depan bisa mencapai US$140 juta atau Rp2,20 triliun (asumsi kurs Rp15.729 per dolar Amerika Serikat).

Menurut Direktur Keuangan dari PGAS Fadjar Harianto Widodo menyampaikan, pada tahun 2022, pipa Rokan dalam posisi ramp up (peningkatan produksi) untuk proses penyaluran minyak mentah.

Ia mengklaim di tahun 2022 kemungkinan revenue atau pendapatan bisa tembus US$30 juta dan jika sudah full on-stream bisa memberikan tambahan dari pipa Rokan hingga US$140 juta.

"Kita ekspektasikan di tahun 2022 ini karena proses ramp up, kemungkinan revenue US$30 juta di tahun 2023 sudah full on stream. Harapannya kita bisa berikan tambahan dari pipa rokan revenue di US$130-US$140 juta," katanya dalam acara Public Expose secara daring, Senin, 28 November 2022.

Ia menambahkan, bahwa pendapatan tersebut bersumber dari biaya jasa penyaluran atau transportasi minyak mentah lewat anak usaha PGAS yakni Pertagas.

Saat ini, PGAS menargetkan pipa transportasi minyak Rokan bisa beroperasi secara penuh pada kuartal IV-2022.

Melalui subholding yang dimiliki oleh PGAS dan PT Pertamina (Persero) yaitu Pertagas, saat ini sudah memulai pembangunan jaringan pipa transmisi minyak sepanjang 367 Km dari Minas-Duri-Dumai dan koridor Balang-Bangko-Dumai.