PGN Ungkap Penggaliran Gas Naik 8 Persen hingga Kuartal III-2023
- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mengungkapkan sepanjang kuartal III-2023 pengaliran gas bumi di bisnis transmisi sebesar 1.444 MMSCFD.
Energi
JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) alias PGN mengungkapkan sepanjang kuartal III-2023 pengaliran gas bumi mencapai 1.444 MMSCFD.
Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko mengatakan realisasi tersebut tumbuh sebesar 8%. Hal ini dikarenakan mengalirnya gas di Pipa Transmisi Gresik-Semarang.
"Lebih jauh, volume niaga gas bumi juga bertumbuh 5 persen atau menjadi 935 BBTUD di mana jumlah pelanggan mencapai lebih dari 839 ribu dengan volume terbesarnya dari pembangkit listrik, industri kimia, keramik, makanan dan pupuk," ujarnya dalam paparan publik, Rabu 29 November 2023.
- Indonesia Berpeluang Besar Jadi Produsen Baterai Kendaraan Listrik
- Digunakan 1,59 Miliar Kali, Nilai Transaksi QRIS Tembus Rp24,97 Triliun
- Jatim Memiliki 62 Jenis Potensi Komoditas Hutan
Salah satu sebab peningkatan volume niaga karena rerata harga gas yang dijual PGN memang sangat kompetitif bila dibandingkan bahan bakar lain seperti HSD yang setara US$41,18 per MMBTU. Lalu LPG 12 kg atau setara US$26,20 per MMBTU) dan MFO setara US$33,74 per MMBTU.
Portofolio usaha lain yang dilaksanakan anak perusahaan beberapa yang mencapai pertumbuhan kinerja adalah transportasi minyak sebesar 42,9 MMBOE atau bertumbuh 400% karena penyaluran minyak melalui pipa Rokan.
Kemudian pada regasifikasi LNG terdapat kenaikan 21% menjadi 158 BBTUD karena adanya kenaikan permintaan di LNG Hub Arun.
PGN juga sedang berupaya merevitalisasi aset Terminal LNG Arun dilaksanakan sehubungan upaya menangkap potensi pasar LNG Asia yang sangat menarik. Tangki yang tidak teroptimalkan akan dimodifikasi sehingga kapasitas dengan desain 127.000 m3 dapat beroperasi kembali ke depannya. Adapun proyek ini sekarang dalam tahap mencari mitra kerja untuk pekerjaan EPC.
Posisi Kas Setara Kas Menurun
Atas kinerja operasional tersebut maka pendapatan konsolidasi yang dibukukan PGN meningkat sebesar 2% atau tercatat US$2,69 miliar. Di mana kontribusi terbesar diperoleh dari bisnis niaga dan transmisi gas bumi sebesar78% dan selebihnya merupakan usaha hulu dan lainnya.
Posisi kas setara kas masih terlihat solid untuk kebutuhan investasi dan modal kerja perusahaan, dimana nilai yang dibukukan sebesar US$1,04 miliar.
Angka ini mengalami penurunan dari periode yang sama tahun sebelumnya karena upaya perusahaan memperbaiki struktur hutangnya melalui aksi korporasi pembelian kembali obligasinya.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Fadjar Harianto Widodo mengatakan, posisi kas PGN masih baik pasca buyback tahun ini dan didorong dari operating cashflow yang terjaga.
Selain itu melihat dari interest coverage ratio (sebesar 10,3x) serta rasio hutang terhadap modal (sebesar 0,5x) maka PGN masih dalam kondisi likuiditas yang sehat.
Selanjutnya dalam belanja modal sudah terealisir sebesar US$132 juta dengan pemakaiannya 57% untuk usaha hilir beserta lainnya dan selebihnya untuk kebutuhan usaha dibidang hulu.
Beberapa proyek yang menyerap pemakaian modal tersebut diantaranya adalah gasifikasi kilang minyak Pertamina melalui Pipa Gas Senipah – Balikpapan, jaringan gas kota (jargas) dan revitalisasi terminal LNG Arun.
Proyek lainnya berada di Pipa Senipah – Balikpapan telah terpasang ±76 km dari target ±78 km. Proyek ini merupakan bagian kontribusi sinergi PGN di Pertamina dalam mendukung kegiatan operasi Refinary Unit V Balikpapan. Pipa yang akan dibangun memiliki diameter 20 inch dan dimulai sejak 2022.
Sebagai dukungan terhadap Pemerintah menjalankan proyek strategis nasional, pembangunan jargas yang dibiayai PGN telah dilaksanakan di 37 kota/kabupaten dengan berbagai moda transportasi. Pembangunan yang telah terselesaikan sebanyak 102.354 sambungan rumah.