PHK 1.000 Karyawan, Badai di Grab Masih Berlanjut?
- Grab Holdings Ltd melakukan pemutusan hubungan kerja kepada 1.000 karyawan atau 10% dari total karyawan yang dipekerjakan.
Industri
JAKARTA—Grab Holdings Ltd melakukan pemutusan hubungan kerja kepada 1.000 karyawan atau 10% dari total karyawan yang dipekerjakan.
PHK massal Grab itu disampaikan langsung oleh CEO Grab Anthony Tan melalui surat yangh dikirimkan kepada karyawannya. Mengutip Bloomberg, Selasa, 20 Juni 2023, PHK dilakukan lantaran akibat perusahaan teknologi tersebut menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam layanan pemesanan kendaraan dan pengiriman makanan di seluruh Asia Tenggara.
Berdasarkan data TrenAsia.com, pada tahun 2020 perusahaan asal Singapura itu memangkas sekitar 360 karyawan dengan dalih pandemi. Saat ini di kancah Asia, Grab bersaing ketat dengan Goto, Uber dan Lyft yang beroperasi pada industri yang sama.
Lekat dalam ingatan, PHK selalu disampaikan dengan alasan agar perusahaan mampu beroperasi lebih panjang. Namun PHK tersebut merupakan tanda yang jelas bahwa Grab menghadapi beberapa tantangan. Perusahaan perlu menemukan cara untuk beradaptasi dengan lansekap yang berubah jika ingin tetap sukses.
- Elon Musk Bakal Bikin Pabrik Tesla di India
- Gugatan Soal BPJS Ditolak, Sri Mulyani Harus Bayar Rp330.000
- Pencetak SDM Unggul, Guru Ajak Generasi Muda Jadi Pendidik
Saat ini, ekonomi global sedang menghadapi hambatan juga ditengarai menjadi salah satu faktor pemicu PHK Grab. Dalam suratnya, Anthony Tan juga menegaskan bahwa alasan PHK massal Grab ini bukan merupakan jalan pintas bagi perusahaan untuk meraih keuntungan, melainkan wujud reorganisasi demi adaptasi dengan lingkungan bisnis saat ini.
“Perubahan terjadi begitu cepat. Teknologi seperti AI generatif berkembang sangat pesat. Biaya modal meningkat dan secara langsung berdampak pada lansekap kompetisi,” ujar Tan yang diketahui merupakan seorang pegolf andal beberapa waktu lalu.
Gagap jadi Decacorn
Grab didirikan pada tahun 2012 oleh Anthony Tan dan Hooi Ling Tan. Perusahaan ini limbung setelah berkembang pesat dan menjadi salah satu perusahaan teknologi paling bernilai di Asia Tenggara.
- Kalah Saing dengan GoTo, Grab Kembali PHK Karyawan
- Geliat Ekspor Industri Kendaraan Moncer, Astra (ASII) Raup Berkahnya
- Integrasi GoTo Bantu Mitra Pertahankan Pendapatan Saat Kegiatan Offline Kembali Pulih
Adapun Tan sendiri diketahui lahir di Malaysia pada tahun 1983. Ia belajar ekonomi di University of Pennsylvania, tempat ia bertemu dengan salah satu pendirinya, Hooi Ling Tan. Setelah lulus, Tan bekerja sebagai bankir investasi di Credit Suisse.
Pada tahun 2012, Tan dan Hooi Ling Tan mendirikan GrabTaxi, sebuah aplikasi transportasi online yang bertujuan untuk memudahkan orang berkeliling Asia Tenggara. Perusahaan berkembang dengan cepat, dan berganti nama menjadi Grab pada tahun 2014.