Pidato Kenegaraan Jokowi: Target Investasi Rp900 Triliun pada Akhir 2021 Diharap Dapat Tercapai
- Presiden Joko Widodo memberikan Pidatonya dalam Rangka HUT ke-76 RI di Gedung MPR/DPR pada Senin, 16 Agustus 2021. Pada pidato yang berdurasi sekitar 15 menit tersebut, Presiden Jokowi menyinggung banyak hal terkait situasi perekonomian RI saat ini yang tengah mengalami dampak resesi, krisis, dan pandemi yang melanda bangsa Indonesia.
Nasional
JAKARTA - Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pidatonya dalam Rangka HUT ke-76 RI di Gedung MPR/DPR pada Senin, 16 Agustus 2021. Pada pidato yang berdurasi sekitar 15 menit tersebut, Presiden Jokowi menyinggung banyak hal terkait situasi perekonomian RI saat ini yang tengah mengalami dampak resesi, krisis, dan pandemi yang melanda bangsa Indonesia.
Lebih lanjut, meski situasi perekonomian RI sedang memasuki fase pemulihan, Jokowi menargetkan target investasi mencapai Rp900 triliun sampai akhir tahun 2021 ini agar bisa tercapai.
- Bidik Dana Segar Rp4,5 Triliun dari Rights Issue, Modal Inti MNC Bank Internasional Melejit Jadi Rp6,05 Triliun
- Kurangi Kesalahan Administrasi, DJP Tambahkan Dokumen SSP
- Kabul Jatuh, Taliban Menyatakan Perang telah Berakhir
"Penambahan investasi di bulan-bulan ke depan ini kita harapkan bisa memenuhi target Rp900 triliun, serta menciptakan lapangan kerja baru dan menggerakkan perekonomian secara lebih signifikan," kata Jokowi pada HUT ke-76 RI di Gedung MPR/DPR pada Senin, 16 Agustus 2021.
Menurut Jokowi, pada periode semester 1-2021 (Januari-Juni), realisasi investasi Indonesia, tidak termasuk sektor hulu migas dan jasa keuangan, sedikitnya mencapai Rp 442,8 triliun, dengan 11 rincian 51,5% di Luar Jawa, dan 48,5% di Jawa. Investasi ini menyerap lebih dari 620 ribu tenaga kerja Indonesia.
Jokowi menambahkan, perkembangan investasi harus menjadi bagian terintegrasi dengan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan. Peningkatan kelas pengusaha UMKM menjadi agenda utama. Berbagai kemudahan menurutnya disiapkan untuk menumbuhkan UMKM, termasuk kemitraan strategis dengan perusahaan besar, agar cepat masuk dalam rantai pasok global.
"Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk UMKM, serta meningkatkan pemerataan dan kemandirian ekonomi masyarakat," ujarnya.
Dia mengatakan, ekosistem investasi dan kolaborasi di dunia usaha ini juga dimaksudkan untuk memperkuat perkembangan ekonomi berbasis inovasi dan teknologi, khususnya ke arah Ekonomi Hijau dan Ekonomi Biru yang berkelanjutan.
"Perkembangan sektor pangan terus kita upayakan untuk membangun kemandirian pangan. Transformasi menuju energi baru dan terbarukan, serta akselerasi ekonomi berbasis teknologi hijau, akan menjadi perubahan penting dalam perekonomian kita," tuturnya.
Konsolidasi kekuatan riset nasional menurutnya terus diupayakan, agar sejalan dengan agenda pembangunan nasional. Sinergi dunia pendidikan dengan industri dan pengembangan kewirausahaan terus dipercepat melalui Program Merdeka Belajar.
"Hal ini diharapkan mengakselerasi kualitas SDM nasional, dan sekaligus meningkatkan daya saing industri dan produk dalam negeri," ujarnya.