Pekerja berjalan di depan layar yang menampilkan pergerakan saham di Mail Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta 17 Oktober 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Bursa Saham

Pilarmas Ungkap Sejumlah Sentimen Positif Hingga Kerek IHSG 0,69 Persen

  • Lantas apa saja faktor positif yang mengerek IHSG sebesar 50,64 poin atau 0,69% ke level 7.381,7 pada penutupan perdagangan sesi pertama ini?
Bursa Saham
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA - Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi pertama Kamis, 21 Maret 2023, didorong oleh berbagai sentimen positif yang memenuhi pasar.

Lantas apa saja faktor positif yang mengerek IHSG sebesar 50,64 poin atau 0,69% ke level 7.381,7 pada penutupan perdagangan sesi pertama ini? Bersama Pasar Asia, penguatan IHSG terdorong oleh sentimen dari The Fed yang memutuskan dalam FOMC Rate untuk mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 5.25 - 5.5%.Top of Form

Pilarmas menjelaskan The Fed kembali menegaskan ekspektasi pemangkasan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun ini. Selain itu, The Fed juga menggambarkan adanya peningkatan inflasi dan menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi sambil menurunkan proyeksi tingkat pengangguran.

Baca Juga: Saham BBTN Hingga MDKA Top Gainers LQ45 Kala IHSG Sesi I Meroket

Ditambah dengan pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell, bahwa data inflasi akan mengalami penurunan secara bertahap namun dengan fluktuasi yang agak tidak stabil, “hal ini meningkatkan keyakinan pasar terkait pemangkasan suku bunga acuan,” jelas Pilarmas dalam risentnya pada Kamis, 21 Maret 2024. 

Sementara itu, dari dalam negeri, Pilarmas mengindikasikan bahwa pasar merespons secara positif pengumuman dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) bahwa proses pemilihan presiden dan legislatif berlangsung dengan damai dan aman.

Sebagaimana diketahui, KPU juga telah secara resmi mengumumkan bahwa Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka telah terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI untuk periode 2024-2029.

Selain itu, Pilarmas menambahkan bahwa pasar juga merespons keputusan Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 19-20 Maret 2024 untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 6,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%.

Keputusan untuk mempertahankan BI-Rate pada tingkat 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang mendukung stabilitas, dengan tujuan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan langkah-langkah preventif serta proaktif untuk mengendalikan inflasi sesuai dengan target 2,5 plus minus 1% pada tahun 2024. 

Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan BI yang menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap solid pada tahun 2024. Pilarmas menambahkan, BI juga menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang permintaan domestik terutama konsumsi rumah tangga dan investasi, pertumbuhan ekonomi 2024 diperkirakan berada dalam kisaran 4,7 - 5,5%