Pilih Mana, AC atau Air Cooler?
- Cuaca panas memang membuat seseorang merasa tidak nyaman. Solusi yang sering dipertimbangkan agar tetap nyaman berada di dalam ruangan adalah dengan memasang air conditioner (AC) dan air cooler.
Rumah & Keluarga
JAKARTA - Cuaca panas memang membuat seseorang merasa tidak nyaman. Solusi yang sering dipertimbangkan agar tetap nyaman berada di dalam ruangan adalah dengan memasang air conditioner (AC) dan air cooler.
Meskipun sama-sama bertujuan untuk menciptakan kenyamanan dalam ruangan dengan mengubah suhu menjadi lebih sejuk, keduanya memiliki perbedaan signifikan dalam cara kerja, efisiensi, dan biaya.
Berikut ini TrenAsia.com merangkum perbedaan air conditioner (AC) dan air cooler dari beberapa sumber.
- Jokowi: Tidak Ada Alasan Pesimistis Sambut 2024
- Dolar Merosot Jelang Uji Inflasi AS
- Otoritas Bursa Hentikan Perdagangan Saham TPIA, Ini Alasannya
1. Cara Kerja
Air Conditioner (AC)
AC bekerja dengan prinsip kompresi dan kondensasi gas refrigeran. Proses ini melibatkan penyerapan panas di dalam ruangan dan pengeluaran panas ke luar. AC memiliki unit evaporator di dalam ruangan yang mengambil udara panas dan menghilangkan kelembaban melalui kondensasi. Udara yang telah didinginkan kemudian ditiup ke dalam ruangan. Unit kondensor di luar membuang panas yang diambil dari dalam.
Air Cooler
Air cooler, juga dikenal sebagai evaporative cooler, menggunakan prinsip penguapan air untuk mendinginkan udara. Air cooler menghisap udara melalui media basah, seperti kain atau kertas yang dikombinasikan dengan air. Air ini menguap, mengambil panas dari udara di sekitarnya, dan menghasilkan udara yang lebih dingin yang ditiup ke dalam ruangan.
2. Efisiensi Energi
Air Conditioner (AC)
AC seringkali lebih efisien dalam mendinginkan udara, terutama dalam iklim yang sangat panas. Namun, AC juga menggunakan lebih banyak energi, yang dapat meningkatkan biaya operasional bulanan.
Air Cooler
Air cooler cenderung lebih hemat energi karena mereka tidak memerlukan kompresor atau refrigeran yang membutuhkan daya listrik tinggi. Mereka efektif dalam mengurangi suhu dalam iklim kering, tetapi kinerja mereka dapat terpengaruh dalam kelembaban tinggi.
3. Biaya Pembelian dan Operasional
a. Air Conditioner (AC)
AC memiliki biaya pembelian dan instalasi yang lebih tinggi daripada air cooler. Selain itu, biaya operasional bulanan bisa lebih mahal karena daya listrik yang digunakan untuk kompresi refrigeran.
b. Air Cooler
Air cooler umumnya lebih terjangkau dalam hal pembelian dan instalasi. Selain itu, biaya operasional bulanan lebih rendah karena konsumsi daya listrik yang lebih rendah.
4. Kelembaban Udara
a. Air Conditioner (AC)
AC cenderung menghilangkan kelembaban udara, yang dapat menjadi keuntungan dalam iklim lembap. Namun, terlalu rendahnya kelembaban dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan masalah kesehatan.
b. Air Cooler
Air cooler menambah kelembaban udara saat proses penguapan terjadi. Ini dapat menjadi keuntungan dalam iklim kering, tetapi mungkin kurang diinginkan dalam iklim yang sudah lembap.