Penampakan fisik Kereta Cepat Jakata-Bandung (KCJB) dan aktifitas para pekerja di Depo Tegalluar Kabupaten Bandung Jawa Barat, Senin 22 Mei 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Nasional

Pilih Mana, Kereta Cepat Atau Argo Parahyangan? Ini Perbandingannya

  • Lintas Jakarta-Bandung memang merupakan rute gemuk di sektor moda transportasi. Pasalnya mobilitas antara kedua wilayah tersebut cukup tinggi.
Nasional
Khafidz Abdulah Budianto

Khafidz Abdulah Budianto

Author

JAKARTA - Kereta Cepat Whoosh resmi dioperasikan untuk mengangkut penumpang oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Stasiun Halim pada 2 Oktober 2023 kemarin. Diresmikannya kereta berkecepatan hingga 350km/jam tersebut menandai era masuknya Indonesia pada modernisasi transportasi. 

Kereta tersebut juga menjadi tambahan pilihan moda transportasi bagi masyarakat Bandung dan Jakarta. Lintas Jakarta-Bandung memang merupakan rute gemuk di sektor moda transportasi. Pasalnya mobilitas antara kedua wilayah tersebut cukup tinggi.

Sebelum kereta tersebut beroperasi, lintas Jakarta-Bandung atau sebaliknya telah lebih dahulu dilayani oleh KA Argo Parahyangan. Kereta ini menjadi andalan bagi masyarakat kala jalan tol Cipularang dianggap tidak lagi dapat mencapai waktu tempuh yang diharapkan.

Kehadiran kereta cepat di lintas tersebut juga menambah opsi moda transportasi bagi masyarakat di kedua wilayah tersebut. Hal ini ditambah waktu tempuh dari kereta cepat yang hanya berkisar 44 menit cukup berbanding jauh dengan KA Argo Parahyangan.

Lantas, kepada siapakah pilihan akan jatuh? Apakah Kereta Cepat Whoosh atau KA Argo Parahyangan? Berikut merupakan sederet perbandingan dari kedua kereta tersebut.

Harga Tiket dan Waktu Tempuh

PT Kereta Api Indonesia selaku operator KA Argo Parahyangan membanderol harga tiket kereta tersebut seharga Rp150.000 untuk kelas Ekonomi Premium dan Rp250.000 untuk kelas Eksekutif. 

Sebenarnya masih terdapat beberapa kelas lain seperi Luxury, Priority, maupun Panoramic. Namun kelas tersebut tidak digandengkan pada seluruh perjalanan sehingga tidak ikut disertakan dalam hal ini. 

Adapun Kereta Cepat Whoosh belum diketahui berapa harga tiket resminya. Akan tetapi jika merujuk pada pernyataan Presiden Jokowi usai peresmian, tarif kereta tersebut akan dibanderol pada kisaran harga Rp250.000 hingga Rp350.000. Layanan kereta ini terdapat tiga kelas dalam setiap rangkaian.

Soal waktu perjalanan, KA Argo Parahyangan memiliki waktu tempuh sekitar 2 jam 46 menit dari Stasiun Bandung hingga Stasiun Gambir. Tidak ada separuhnya, Kereta Cepat Whoosh mampu menempuh rute Tegalluar-Halim dengan hanya berkisar 46 menit saja.

Apabila nantinya harga termurah dari Kereta Cepat Whoosh dipatok pada harga Rp250.000 maka akan sama dengan harga tiket termahal KA Argo Parahyangan. Hal ini cukup menarik sebab pada harga yang sama meski berbeda kelas, calon penumpang dihadapkan pada pilihan waktu yang cukup berbeda jauh. 

Sebaliknya jika ternyata harga tiket Kereta Cepat Whoosh dipatok senilai Rp350.000, calon penumpang akan mempertimbang selisih harga Rp100.000 apabila mereka sedang tidak dikejar oleh waktu. Pasalnya selisih harga senilai Rp100.000 masih dapat digunakan untuk hal lainnya jika calon penumpang tersebut sedang tidak dalam kondisi terdesak waktu.

Selisih harga Rp100.000 akan kian terasa apabila penumpang merupakan seorang pekerja yang tinggal di Bandung dan bekerja di Jakarta dimana setiap Sabtu-Minggu dirinya pulang ke Bandung. 

Jika dalam sekali perjalanan saja untuk berangkat terdapat selisih Rp100.000 dan dirinya setiap bulan melakukan delapan kali perjalanan, maka sudah terdapat total pengeluaran tambahan hingga Rp800.000. Sebuah jumlah yang tidak sedikit apabila pekerja tersebut memiliki gaji UMR.

Kondisi tersebut berbeda jika calon penumpang merupakan orang berpenghasilan menengah ke atas dan memprioritaskan waktu dalam perjalanan. Selisih harga Rp100.000 dengan waktu tempuh yang didapatkan mungkin tidak menjadi persoalan dalam menentukan pilihan moda transportasi yang digunakannya. 

Kondisi ini juga berlaku bagi orang yang dikejar oleh waktu dimana berapapun yang harus dibayar tidak masalah karena yang penting dapat segera sampai.

Aksesibilitas

KA Argo Parahyangan dapat langsung menghubungkan kedua pusat kota baik di Jakarta atau Bandung. Letak stasiun Bandung maupun Gambir sama-sama strategis karena berada di pusat kota dimana melalui kedua stasiun tersebut dapat dengan mudah menjangkau kawasan perkantoran serta kawasan penting lainnya. 

Misal seorang pekerja berkantor di kawasan Jakarta Pusat, maka untuk mencapai Stasiun Halim dibutuhkan moda transportasi lainnya seperti LRT, Transjakarta, atau Ojek Online sekalipun. 

Tentu itu akan menambah biaya pengeluaran. Selain itu masih terdapat jarak waktu yang harus diperhitungkan untuk menuju Stasiun Halim dari kawasan Jakarta Pusat yang jaraknya kurang lebih berkisar 10-15 kilometer bergantung lokasi dari pekerja tersebut.

Kemudian dari Bandung sendiri, stasiun Kereta Cepat Whoosh tidak berada di pusat kota layaknya KA Argo Parahyangan yang mengakhiri dan memulai perjalanan persis di Stasiun Bandung. 

Calon penumpang kereta cepat diberikan pilihan dengan menggunakan KA Feeder dari Bandung menuju Padalarang atau menggunkan moda transportasi terintegrasi lainnya menuju Tegalluar. Kedua stasiun tersebut berada di luar pusat Kota Bandung.

Pilihan paling cepat yaitu dengan menggunakan KA Feeder menuju Padalarang dan dilanjut menggunakan Kereta Cepat Whoosh dari stasiun tersebut yang total waktu tempuhnya berkisar antara 50 menit total keseluruhan. 

Namun hal itu akan menjadi sedikit masalah jika penumpang ternayata membawa koper atau barang bawaan lain yang cukup berat sehingga akan susah membawanya saat melakukan transit di Padalarang.

Pilihan di Tangan Konsumen

Antara KA Argo Parahyangan dan Kereta Cepat Whoosh memang memiliki pangsa pasar dan keunggulannya masing-masing. Kereta Cepat Whoosh menawarkan waktu tempuh yang cepat dengan harga tiket yang cukup bersaing. 

Namun di sisi lain, KA Argo Parahyangan menawarkan pilihan langsung menembus pusat kota dengan harga tiket yang dapat dikatakan masih ramah kantong untuk perjalanan rutin. Pilihan kembali bergantung kepada penumpang yang didasarkan pada banyaknya pengeluaran dan urgensi mereka apakah sedang dikejar oleh waktu atau tidak.