<p>Presiden Joko Widodo saat melakukan pengecekan gudang beras dan gula di Perum Bulog beberapa waktu lalu / Dok. Setneg</p>
Nasional

Pilihan Terakhir, Indonesia Berniat Impor 1 Juta Ton Beras dari China

  • Impor beras dari China adalah langkah preventif yang bertujuan memberikan jaminan keamanan pangan bagi masyarakat. Dengan kesepakatan ini, jika upaya impor dari negara-negara lain tidak berhasil dan stok CBP Nasional belum mencukupi, maka cadangan beras sebanyak 1 juta ton di China menjadi pilihan yang dapat diandalkan.

Nasional

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) telah mengumumkan niatnya untuk mengimpor 1 juta ton beras dari China sebagai bagian dari strategi kesiagaan, terutama jika stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional.

Saat ini, pemerintah Indonesia sedang berusaha keras untuk memenuhi kuota impor beras yang telah ditugaskan dari berbagai negara seperti Thailand, Vietnam, Kamboja, Myanmar, dan Pakistan. Tindakan ini diambil untuk memastikan bahwa pasokan beras di dalam negeri tetap stabil dan memadai.. 

Budi Waseso, Direktur Utama Perum Bulog, menjelaskan bahwa rencana impor beras dari China adalah langkah preventif yang bertujuan memberikan jaminan keamanan pangan bagi masyarakat. Dengan kesepakatan ini, jika upaya impor dari negara-negara lain tidak berhasil dan stok CBP Nasional belum mencukupi, maka cadangan beras sebanyak 1 juta ton di China menjadi pilihan yang dapat diandalkan.

"China sudah pasti tapi dengan situasi sekarang, sudah nanti lah itu terakhir kita realisasikan setelah kita tidak bisa lagi mengambil dari negara-negara lain. Negara-negara ini kan tidak ada ikatan sama kita, kalau Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menjelaskan China sudah terikat berarti kita sudah punya cadangan 1 juta ton (beras) di China," ujar Budi Waseso, dilansir Antara, Kamis, 19 Oktober 2023.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mewakili pemerintah Indonesia melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) potensi impor beras dari China, yang disepakati selama kunjungan Presiden Joko Widodo ke China dalam rangka menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-3 Belt Road Forum (BRF).

Tujuan utama dari rencana impor ini adalah menjaga stabilitas pasokan beras di dalam negeri dan mencegah potensi kenaikan harga beras yang dapat memengaruhi daya beli rakyat. 

Dengan kerja sama impor ini, pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya untuk menjaga ketersediaan beras dalam negeri dan menghadapi berbagai tantangan dalam menjaga ketahanan pangan. Langkah ini mencerminkan upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas pasokan pangan dan melindungi kepentingan konsumen di tengah dinamika pasar yang fluktuatif.