<p>Pintek merupakan perusahaan teknologi finansial (Peer-to-Peer Lending) yang memiliki misi mendorong<br />
transformasi pendidikan melalui inovasi layanan keuangan dan terus berkomitmen untuk menjadi salah<br />
satu roda penggerak pendidikan di Indonesia/ Pintek.id</p>
Nasional & Dunia

Pinjaman Menurun, Pintek Justru dapat Kucuran Dana dari Accion

  • JAKARTA—Perusahaan peer-to-peer lending PT Pinduit Teknologi Indonesia alias Pintek mendapatkan kucuran dana dari Accion melalui inisiatif Accion Venture Lab yang khusus untuk pendanaan seed-stage (tahap awal) startup finansial teknologi inklusif. Diketahui, dana tersebut akan dimanfaatkan Pintek untuk berinovasi melalui pengembangan teknologi dan platformnya sebagai solusi kebutuhan siswa dan lembaga pendidikan yang kekurangan pada masa pandemi […]

Nasional & Dunia
Khoirul Anam

Khoirul Anam

Author

JAKARTA—Perusahaan peer-to-peer lending PT Pinduit Teknologi Indonesia alias Pintek mendapatkan kucuran dana dari Accion melalui inisiatif Accion Venture Lab yang khusus untuk pendanaan seed-stage (tahap awal) startup finansial teknologi inklusif.

Diketahui, dana tersebut akan dimanfaatkan Pintek untuk berinovasi melalui pengembangan teknologi dan platformnya sebagai solusi kebutuhan siswa dan lembaga pendidikan yang kekurangan pada masa pandemi COVID-19. Nantinya, Pintek akan memberikan pinjaman kepada institusi pendidikan berdasarkan anggaran pendapatannya untuk menunjang kebutuhan operasional dan peningkatan kualitas pendidikan.

President dan CEO Accion Michael Schlein mengungkapkan, dukungan finansial memiliki peran penting untuk memungkinkan siswa dalam mengakses pendidikan serta penting bagi institusi pendidikan untuk memberikan pendidikan berkualitas tinggi.

“Kemampuan Pintek dalam menjawab kebutuhan siswa dan institusi pendidikan yang terus berubah dengan adanya pandemi saat ini dapat menjadi sumber daya penting dalam mendukung pemulihan keuangan mereka,” kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis, 14 Mei 2020.

Pintek menyadari bahwa akses pembiayaan pendidikan sangat terbatas, baik untuk siswa maupun institusi pendidikan. Lembaga pendidikan swasta, yang jumlahnya melebihi separuh dari total sekolah menengah atas dan perguruan tinggi seringkali tidak mampu memberikan jaminan memadai untuk mendapatkan pinjaman jangka panjang untuk meningkatkan fasilitas dan mempekerjakan staf berkompeten.

Data dari pemerintah Indonesia sepanjang tahun 2017-2018 1 menyebutkan, terdapat lebih dari 150.000 ruang kelas, dari total sekolah di Indonesia, dalam keadaan rusak. Selain itu, hampir 25% sekolah di Indonesia tidak memiliki perpustakaan.

Sementara itu, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, inflasi yang timbul dari sektor pendidikan mencapai 3,25% pada tahun 2019, lebih tinggi dari inflasi umum, yaitu 2,72%. BPS juga mencatat, rata-rata pengeluaran masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya atau Purchasing Power Parity (PPP) sebesar Rp 11.299.000 juta per tahun pada 2019.

Di samping itu, Pintek berinovasi untuk menghadirkan produk cicilan yang dapat meringankan siswa dalam menempuh pendidikan demi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Hingga saat ini, Pintek telah melayani siswa yang tersebar di 26 dari 34 provinsi melalui kemitraan dengan berbagai sekolah dan platform pengelola pembayaran.

“Pada situasi seperti ini, kami ingin meyakinkan masyarakat untuk tidak khawatir pada pengeluaran biaya pendidikan, karena kami akan hadir untuk selalu siap membantu,” kata Co-Founder dan Direktur Pintek Ioann Fainsilber.

Perusahaan yang berfokus pada akses pembiayaan untuk siswa dan institusi pendidikan ini menemukan, menurunnya penghasilan dan transisi ke pembelajaran online adalah masalah utama orang tua selama masa pandemi COVID-19. Sebagian besar orang tua, yang mengikuti survei, prihatin dengan kemampuannya untuk menutupi biaya pendidikan anak-anak mereka.

Dalam kesempatan yang lain, Pintek mencatat adanya penurunan pengajuan pinjaman di sektor pendidikan. Hal ini disebabkan banyaknya siswa yang membatalkan rencana mengikuti kursus atau bimbingan belajar (bimbel) offline di masa pandemi COVID-19.

“Banyak siswa yang tidak jadi mengambil bimbel atau kursus offline pada masa pandemi,” ujar Vice President of Commercial Pintek Patricia Sanjoto belum lama ini.

Namun, berbeda dengan produk pinjaman bagi siswa, produk pinjaman oleh institusi pendidikan mengalami peningkatan. Pintek menyebut, peningkatan terjadi lantaran institusi tersebut membutuhkan dukungan dukungan pendanaan saat masa pandemi ini.

Dana pinjaman tersebut, salah satunya diperlukan untuk kebutuhan sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran online.

“Buat laptop atau kebutuhan operasional, sekolah bisa salurkan pendanaannya,” ujar dia.

Adapun, selama masa pandemi, semua proses penyaluran pinjaman dilakukan secara online. Demikian halnya dengan proses verifikasi. Pintek menerapkan interviu melalui telepon dengan calon peminjam.

Hingga saat ini, perusahaan P2P lending yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak tahun 2018 ini sudah menyalurkan dana pinjaman sebanyak Rp48 miliar baik kepada siswa maupun institusi. Setidaknya sebanyak 3.000 lebih siswa dan 100 institusi yang mendapatkan pinjaman.