Pinjaman Naik 6%, Investree Siap Bantu UKM
JAKARTA – PT Investree Radhika Jaya (Investree) mencatat sejak awal bulan Maret hingga akhir April 2020, terjadi kenaikan angka peminjaman rata-rata per bulannya sebesar 6% dibandingkan bulan sebelumnya. Meningkatnya angka pinjaman seiring dengan peningkatan usaha kecil dan menengah (UKM) yang membutuhkan pendanaan untuk keberlangsungan bisnisnya di tengah pandemi COVID-19. Karenanya, Investree sebagai pionir marketplace lending […]
Industri
JAKARTA – PT Investree Radhika Jaya (Investree) mencatat sejak awal bulan Maret hingga akhir April 2020, terjadi kenaikan angka peminjaman rata-rata per bulannya sebesar 6% dibandingkan bulan sebelumnya.
Meningkatnya angka pinjaman seiring dengan peningkatan usaha kecil dan menengah (UKM) yang membutuhkan pendanaan untuk keberlangsungan bisnisnya di tengah pandemi COVID-19. Karenanya, Investree sebagai pionir marketplace lending di Indonesia saat ini sudah menyiapkan sistem pendanaan yang komprehensif.
“Investree sangat memahami kebutuhan UKM dalam sisi finansial terutama selama fase transisi,” ujar Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi dalam siaran persnya, Sabtu, 13 Juni 2020.
Menurut Adrian, dalam masa transisi saat ini, UKM akan membutuhkan inovasi dan teknologi yang dapat mendukung proses adapstasi serta penerapan kebijakan tersebut. Untuk itu, peran fintech dalam melayani kebutuhan UKM terpusat dalam inovasi melalui teknologi yang akan memudahkan kolaborasi serta peningkatan keamanan.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Saat ini, Investree fokus pada penyaluran pinjaman yang berdasarkan skema produk rantai pasokan seperti Invoice Financing dan Pre-invoice Financing yang sangat sesuai dengan situasi dan keadaan UKM yang perlu beradaptasi di fase transisi dan sedang memulai menghidupkan kembali aktivitas bisnisnya.
Dengan kedua produk tersebut, pelaku UKM bisa memanfaatkan tagihan yang sedang berjalan, sesuatu yang dulunya merupakan aset tidak produktif kini menjadi sumber pembiayaan.
Ditambah lagi, dengan menyediakan produk berbasis invoice tersebut, Investree turut memfasilitasi permintaan yang tinggi dari instansi penyedia alat-alat kebutuhan medis untuk pengadaan di RSUP dan RSUD seluruh Indonesia melalui Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) yang berkaitan langsung dengan penanganan COVID-19.
Selain itu, Investree juga membangun kemitraan dengan rekan-rekan yang berada di ekosistem untuk untuk memudahkan penyaluran pembiayaan kepada para Borrower, menyediakan pinjaman yang semakin terjangkau dengan tingkat risiko yang lebih terukur.
“Memperluas dan memudahkan akses pembiayaan bagi UKM-UKM di Indonesia agar semakin berdaya adalah misi Investree sejak pertama kali berdiri dan kolaborasi dengan rekanan-rekanan profesional merupakan upaya kami untuk merealisasikan misi tersebut,” lanjut Adrian.