Planet Mars Alami Gempa

  • Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) merekam audio aktivitas seismik di Planet Mars. NASA berhasil merekamnya dengan menggunakan alat detektor sensitif yang dipasang tahun lalu. Kedua audio tersebut turut diunggah NASA padaSoundcloud. Dikabarkan CNNIndonesia, kedua bunyi yang berhasil diabadikan NASA ini diperkirakan berasal dari gempa yang terjadi di Mars. Gempa tersebut berkekuatan 3,7 magnitudo dan 3,3 magnitudo.  Jika didengarkan […]

Virdika Rizky

Virdika Rizky

Author

Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) merekam audio aktivitas seismik di Planet Mars. NASA berhasil merekamnya dengan menggunakan alat detektor sensitif yang dipasang tahun lalu. Kedua audio tersebut turut diunggah NASA padaSoundcloud.

Dikabarkan CNNIndonesia, kedua bunyi yang berhasil diabadikan NASA ini diperkirakan berasal dari gempa yang terjadi di Mars. Gempa tersebut berkekuatan 3,7 magnitudo dan 3,3 magnitudo. 

Jika didengarkan dengan seksama, maka terdengar suara gemuruh yang cenderung lemah. Audio tersebut sudah terlebih dahulu diproses agar dapat didengar oleh teling manusia walaupun sangat pelan.

Rekaman pertama yang diberi judul Quake Sol 173 berdurasi 46 detik Sedangkan rekaman kedua yakni Quake Sol 235, hanya sepanjang 15 detik. 

Alat perekam yang digunakan disebut Eksperimen Seismik untuk Struktur Interior atau yang disingkat SEIS. Perangkat ini merupakan hasil pengembangan dari badan luang angkasa Perancis CNES dan lainnya. 

Hasil dari rekamanan aktivitas seismik ini ternyata dapat menunjukkan sejumlah fakta baru bagi para ilmuwan. Salah satu hal untuk dipelajari adalah bagaimana gelombang seismik ini bergerak melalui bagian dalam planet. 

Dengan begitu, maka dapat terungkap struktur dalam Planet Mars.  “Keduanya menunjukkan bahwa kerak Mars seperti campuran kerak bumi dan Bulan,” tulis Jet Propulsion Laboratory NASA.

Sekitar 20 gempa yang dinamai “Marsquake” ini telah dideteksi oleh detektor SEIS yang dibawa oleh lander InSight milik NASA pada November lalu.  “Mars, dengan permukaan kawahnya, sedikit lebih mirip Bulan, dengan gelombang seismik berdering sekitar satu menit. Jika dibandingkan, gempa di Bumi dapat datang dan pergi dalam hitungan detik.”