Platform Pembayaran Payfazz dan Pinjol Modal Rakyat Satu Visi Selamatkan UMKM dari Resesi

JAKARTA – Platform pembayaran PT Payfazz Teknologi Nusantara (Payfazz) bekerja sama dengan financial technology peer-to-peer (P2P) lending PT Modal Rakyat Indonesia (Modal Rakyat).

Kolaborasi dilakukan dengan menyelenggarakan webinar untuk membahas strategi fintech dalam upaya mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam menghadapi ancaman resesi keuangan.

CEO sekaligus Co-Founder Payfazz, Hendra Kwik mengatakan, UMKM dapat menjadi penyelamat perekonomian Indonesia di tengah krisis yang berlangsung saat ini.

• 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
• PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
• Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
• Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
• IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC

Namun, menurutnya perlu dukungan penuh dari berbagai pihak terutama pemerintah dalam membantu sisi permodalan usaha agar bisnis tetap dapat berjalan.

Selain itu, lanjut Hendra, kondisi ini turut mendorong keduanya untuk memberikan literasi mengenai kondisi dan strategi fintech terhadap ancaman resesi di Indonesia.

Baginya, digitalisasi UMKM merupakan kunci dalam menciptakan peluang bisnis dan penggerak ekonomi di masa resesi.

“Dengan strategi Payfazz hadir untuk ikut andil dalam digitalisasi UMKM dengan cara melakukan inovasi untuk UMKM terutama bagi pedagang atau pemilik usaha warung,” ujarnya dalam konferensi virtual, Rabu 7 Oktober 2020.

Sementara itu, President dan Founder Modal Rakyat, Stanislaus MC Tandelilin menyebut, para pelaku UMKM bisa menggunakan jasa fintech P2P lending sebagai alternatif pembiayaan.

Modal Rakyat sendiri saat ini telah menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp500 miliar ke ribuan UMKM di seluruh Indonesia.

“94,7% UMKM memiliki penurunan penjualan selama masa pandemi ini. Yang akan menang dan bertahan saat pandemi adalah UMKM yang kreatif, bisa menjaga perputaran uangnya, serta memperoleh akses permodalan. Saya berharap teman-teman pelaku UMKM harus lebih selektif saat mengajukan pinjaman modal,” tukasnya. (SKO)