Platform Video Pancast Pilih Indonesia Jadi Gerbang Ekspansi di Asia Tenggara
- Platform marketplace video Pancast resmi berekspansi ke Asia Tenggara. Indonesia jadi negara pertama.
Fintech
JAKARTA – Platform marketplace video, Pancast resmi berekspansi ke Asia Tenggara. Masuknya perusahaan di kawasan ini ditandai dengan beroperasinya kantor layanan di Indonesia dan penunjukkan Miranti Herwinda sebagai Country Manager.
CEO Pancast Alex Prior menyatakan, setelah Indonesia, Pancast berencana menjajal pasar Filipina dan Thailand dalam jangka panjang. Perluasan layanan di Asia Tenggara berangkat dari perkembangan pasar iklan video di Asia yang ditaksir mencapai US$33,3 miliar pada 2025.
“Di mana kontribusi iklan digital di Asia Pasifik mencapai 20 persen dan 40 persen di negara berkembang seperti Indonesia,” kata Alex, dikutip dari siaran pers, Selasa 21 Desember 2021.
- Mirae Asset Pilih Saham MLPL, TBIG, dan TOWR di Tengah Potensi Pelemahan IHSG
- IHSG Mencoba Bertahan di Level Psikologis 6.500, Ada 5 Saham yang Layak Dicermati Hari Ini
- Tambah Saham, Indonesia Investment Authority (INA) Kini Genggam 5% Saham MTEL
Berdasarkan data dari SpotX, penonton TV mulai beralih ke platform online. Buktinya, lebih dari 400 juta orang di seluruh Asia Pasifik saat ini menggunakan layanan over the top (OTT), dengan 69% melakukan streaming video minimal satu kali seminggu.
Singapura (91%) dan Indonesia (76%) termasuk pasar utama untuk layanan OTT. Penayangan iklan di konten gratis telah menjadi hal umum bagi masyarakat, dengan 39% kemungkinan akan melakukan pembelian setelah menyaksikan konten premium.
Berekspansi ke Indonesia, Pancast bekerja sama dengan penerbit (publisher) untuk menghadirkan platform marketplace video online premium bagi para pengiklan (advertiser). Mitra penerbit Pancast antara lain meliputi Kapanlagi Youniverse (KLY), Vidio, WeTV, True ID, ESPN, One Football dan Football Co.
Saat ini, Pancast menjangkau lebih dari 80 juta pengguna aktif bulanan dan meraih sekitar dua miliar impresi iklan per tahun, atau setara dengan 76% penetrasi pasar video di Asia Tenggara.