Dunia

Plin-plan Masalah Akuisisi, Mantan VP Twitter Sebut Elon Musk Caper

  • Mantan Vice President Twitter untuk Eropa, Timur Tengah dan Afrika, Bruce Daisley menyebut Elon Musk sebagai sosok yang cari perhatian alias caper
Dunia
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

TEXAS - Mantan Vice President Twitter untuk Eropa, Timur Tengah dan Afrika, Bruce Daisley menyebut Elon Musk sebagai sosok yang cari perhatian alias caper. 

Hal ini dilontarkan Daisley setelah menawarkan untuk membeli platform media sosial lagi pada Selasa waktu setempat.

Daisley menambahkan, aksi Caper Elon Musk mengenai akuisisi Twitter ini sama halnya dengan pernyataan serupa yang dilakukan sang miliarder ini pada pernyataannya mengenai Mantan Presiden AS sebelumnya, Donald Trump.

Seperti diketahui, Trump yang sering berkoar lewat akun Twitternya diblokir dari sosial media berlogo burung biru pada 2020 lalu. Menyikapi kejadian tersebut, Musk mengkritik Twitter dengan menyebut pemblokiran sebagai aksi salah secara moral dan sangat bodoh.

Mengutip Insider Kamis, 6 Oktober 2022, Daisley yang berhenti dari Twitter 2020 lalu bertaruh bahwa membalikkan larangan Trump akan menciptakan banyak perhatian bagi mantan presiden AS serta Musk.

"Satu-satunya hal yang kami tahu adalah bahwa Musk kemungkinan akan mencoba meningkatkan nilai investasinya yang mewah. Dia seperti pria mabuk yang mengamati kekacauan yang dia bangun," kata Daisley seperti dikutip TrenAsia.com.

Daisley mengatakan bahwa Musk kerap mengubah pendapatnya secara spontan dan membuat keputusan spontan dan seringkali tidak dapat diprediksi.

"Bulan lalu, dia tidak menginginkannya dan masih berniat membuang platform dan eksekutif yang menjalankannya. Sekarang dia berencana mengubahnya menjadi Super App," ujar Daisley.

Sekadar info, setelah berbulan-bulan mencoba untuk meninggalkan kesepakatan, Musk menawarkan untuk membeli Twitter lagi dengan harga pembelian aslinya yakni US$44 miliar atau setara Rp667 triliun (asumsi kurs Rp15.200 per dolar AS).

Musk dilaporkan menawarkan untuk membeli Twitter pada April lalu. Namun pda Juli, Musk mengumumkan bahwa dia mengakhiri kesepakatan tersebut .

Kala itu, CEO Tesla dan SpaceX mengatakan dia mundur karena kekhawatiran tentang jumlah bot di platform. Twitter kemudian menggugat Musk karena lari dari kewajibannya.