PLN Akselerasi Transisi Energi dengan Pendanaan Global
- Mekanisme JETP tersebut bukan hanya menjadi salah satu bentuk pendanaan untuk transisi energi, namun juga berperan sebagai pendorong bagi sumber dana lainnya.
Energi
DUBAI - PT PLN (Persero) siap akselerasi proyek transisi energi di Indonesia dengan dukungan pendanaan global, salah satunya mekanisme just energy transition partnership (JETP). Mekanisme JETP tersebut bukan hanya menjadi salah satu bentuk pendanaan untuk transisi energi, namun juga berperan sebagai pendorong bagi sumber dana lainnya.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam sesi diskusi di Indonesia Pavilion pada gelaran Conference of the Parties Ke-28 (COP28) di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Sabtu 2 Desember 2023 dilansir Antara menilai kerja sama dengan para pemangku kepentingan mampu mengakselerasi implementasi agenda transisi energi Indonesia.
"Upaya kolaboratif perlu didorong karena pengurangan emisi 1 ton CO2 di Indonesia sama berpengaruhnya dengan pengurangan emisi di belahan dunia lain. Kami tidak bisa menjalankan transisi energi ini sendirian," ujar Darmawan dikutip Senin, 4 Desember 2023.
- Tips Merawat Tanaman dalam Ruangan
- Bahaya Vaping: Menilik Risiko Kesehatan di Balik Rokok Elektronik
- Dorong Pertumbuhan Berkelanjutan, Bank Mandiri Perkuat Kolaborasi dengan Pupuk Indonesia
Sejalan dengan tema COP28 2023 yang menekankan pentingnya pendanaan lingkungan bagi negara-negara berkembang, Indonesia menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dalam mempercepat transisi energi.
Dokumen comprehensive investment and policy plan (CIPP) menyatakan keterlibatan PLN dalam banyak proyek transisi energi termasuk peningkatan kapasitas pembangkit energi bersih dan infrastruktur transmisi ramah lingkungan untuk memastikan distribusi listrik yang adil bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Menurut Darmawan, platform seperti JETP menjadi salah satu solusi yang mampu mengakomodir kebutuhan tersebut. Ia juga menyebutkan keberadaan JETP menjadi bukti semua pihak yang terlibat bersatu untuk mengatasi tantangan dalam proses transisi energi.
PLN sendiri telah merancang skenario accelerating renewable energy development (ARED) yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan (EBT) hingga mencapai 75 persen dari total kapasitas pembangkit listrik di Indonesia pada tahun 2040.
Darmawan juga menegaskan investasi di bidang EBT di Indonesia bukanlah proyek yang merugikan. Hal tersebut karena kemajuan teknologi telah membuat harga energi baru terbarukan menjadi lebih terjangkau. Di samping itu, Indonesia memiliki perbaikan dalam iklim investasi yang mampu menarik minat investor dengan potensi return of investment yang sangat menguntungkan.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia Mari Elka Pangestu dalam kesempatan yang sama menyoroti pentingnya upaya bersama dari komunitas global untuk mencapai kemitraan yang komprehensif guna mempercepat proses transisi energi.
"Kolaborasi antara negara maju dengan negara berkembang menjadi satu-satunya cara untuk bisa mencapai target iklim yang lebih baik. Kolaborasi swasta, industri, dan lembaga filantropi juga mampu mendorong percepatan ini," tutup Mari.