<p>Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung / Istimewa</p>
Industri

PLN Konversi PLTD ke PLTS di Maluku

  • JAKARTA – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN mengganti sebanyak 38 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Maluku dan Maluku Utara menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Pembangkit listrik berkapasitas 65,6 MWp ini ditargetkan rampung pada 2024. Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi mengatakan, langkah ini merupakan upaya perseroan untuk […]

Industri

Aprilia Ciptaning

JAKARTA – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN mengganti sebanyak 38 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Maluku dan Maluku Utara menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Pembangkit listrik berkapasitas 65,6 MWp ini ditargetkan rampung pada 2024.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi mengatakan, langkah ini merupakan upaya perseroan untuk menghadirkan listrik yang ramah lingkungan.

“Sesuai dengan semangat transformasi kami, pembangkit listrik ini juga ditujukan meningkatkan layanan dan kualitas listrik di daerah terpencil,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima TrenAsia.com, Jumat, 26 Maret 2021.

Diketahui, proyek tersebut merupakan bagian dari rencana PLN dalam mendieselisasi alias mengubah pembangkit listrik sebanyak 200 unit.

Sejumlah PLTD tersebut di antaranya, PLTD Tahalupu, PLTD Buano, PLTD Geser, PLTD Kesui, PLTD Taniwel, PLTD Jerol, PLTD Galo-Galo serta PLTD lain tersebar di Maluku dan Maluku Utara.

Agung menjelaskan, program koversi PLTD berbasis Energi Baru dan Terbarukan (EBT) ini telah diluncurkan pada November tahun lalu.

Dalam pelaksanaannya, PLN akan memasang sebanyak 5.200 unit mesin PLTD di 2.130 lokasi di Indonesia. Adapun potensi kapasitas pembangkit yang akan dikonversi mencapai kurang lebih 2 GW.

Program konversi PLTD sendiri akan dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama, PLN akan melakukan konversi terhadap PLTD di 200 lokasi dengan kapasitas 225 MW.

Tahapan awal ini akan memilih mesin PLTD yang berusia lebih dari 15 tahun dengan mempertimbangkan kajian studi yang telah dilakukan oleh PLN.

Sementara itu, pada tahap kedua dan ketiga akan dilakukan konversi pada pembangkit berkapasitas 500 MW dan 1.300 MW. Langkah tersebut dilakukan sebagai implementasi komitmen mencapai bauran EBT sebesar 23% pada 2025 mendatang.