PLN Rampungkan Infrastruktur Listrik untuk Hilirisasi Nikel PT KFI
- PT PLN (Persero) telah merampungkan pengisian tegangan pertama (energize) Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV yang menghubungkan Bukuan–PT Kalimantan Ferro Industry (KFI)
Nasional
JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN telah merampungkan pengisian tegangan pertama (energize) Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV yang menghubungkan Bukuan–PT Kalimantan Ferro Industry (KFI). Hal ini untuk mendukung pertumbuhan industri nikel di Kalimantan yang diselesaikan kurang dari 1 tahun dengan 87,93% Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) Josua Simanungkalit mengatakan, selain untuk meningkatkan keandalan sistem kelistrikan di Kalimantan Timur, pembangunan SUTT ini juga mendukung kebutuhan PT KFI yang bergerak di industri Smelter Nikel.
"Dengan kebutuhan daya yang besar tersebut skema yang mungkin untuk dilakukan adalah dengan menyediaan daya secara bertahap. Untuk tahun pertama ini, kami akan menyalurkan daya sebesar 100 MVA," ungkap Josua dalam keterangannya dikutip pada Senin, 9 Januari 2023.
- Pembaruan WhatsApp, Bisa Tetap Kirim Pesan Meski Tak Terkoneksi Internet, Begini Cara Aktifkannya
- Kucurkan Rp15,6 Triliun, Alibaba Bangun Pusat Logistik dan Data di Turki
- Badai PHK Belum Usai, Twitter Kembali Rumahkan Karyawannya
- Peta Harta Karun Dirilis, Harta Rampasan Tentara NAZI Senilai Rp297 Miliar Mulai Diburu
Dalam hal ini, PLN berkomitmen untuk menyuplai kebutuhan daya PT KFI hingga 800 megavolt ampere (MVA) secara bertahap. Sehingga, untuk mengakomodir kebutuhan Konsumen Tegangan Tinggi (KTT) tersebut, PLN UIP KLT melaksanakan pembangunan beberapa infrastruktur ketenagalistrikan.
Termasuk Extension Gardu Induk 150 kV Bukuan yang sudah berhasil dilakukan pembebanan pertama pada 13 Desember 2022 lalu dan SUTT 150 kV Bukuan–PT KFI.
SUTT 150 kV Bukuan–PT KFI membentang sepanjang 26,35 kilometer sirkuit (kms) dan ditopang oleh 35 tower. Pembangunan infrastruktur ini juga menyerap tenaga kerja sebanyak 170 orang.