PLN Rilis Internet Murah ICONNET, Bagaimana Nasib Emiten Telekomunikasi?
Direktur PT MNC Asset Management, Edwin Sebayang menyebut wacana PLN merambah bisnis baru ini akan mengancam emiten-emiten penyedia layanan internet. Bahkan, kata dia, rencana tersebut dapat membuat pendapatan emiten-emiten tersebut menurun.
Korporasi
JAKARTA – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) alias PLN merambah bisnis layanan internet. Hal ini dinilai berpotensi mengambil pangsa pasar sejumlah emiten yang bergerak di sektor telekomunikasi.
PLN melalui anak usahanya, PT Indonesia Connets plus (ICON+) meluncurkan layanan internet berbasis fiber optik bernama ICONECT. Layanan ini merupakan rebranding dari produk fixed broadband internet sebelumnya yang dikenal dengan Stroomnet.
Direktur PT MNC Asset Management, Edwin Sebayang menyebut wacana PLN merambah bisnis baru ini akan mengancam emiten-emiten penyedia layanan internet. Bahkan, kata dia, rencana tersebut dapat membuat pendapatan emiten-emiten tersebut menurun.
“Jika rencana PLN itu terealisasi, maka berpotensi memakan market share emiten telekomunikasi penyedia internet lain dan berpotensi menurunkan pendapatan emiten telekomunikasi ke depannya,” tutur Edwin melalui riset hariannya, Rabu 2 Juni 2021.
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
- Pemberdayaan Perempuan di Perusahaan Jepang Masih Alami Krisis Pada Tahun 2021
Sebelumnya, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengungkapkan kehadiran ICONECT berangkat dari komitmen perseroan untuk terus berkontribusi menyediakan listrik bagi masyarakat.
“Kali ini, kami hadir dengan memberikan akses informasi yang cepat melalui penyediaan internet yang reliable, affordable, dan unlimited,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima TrenAsia.com, Selasa, 1 Juni 2021.
Zulkifi menjelaskan data pengguna fixed broadband internet di Indonesia pada 2020 yang meningkat dari 12% ke 15%, menjadi peluang bagi ICONNET untuk berkontribusi di pasar fixed broadband internet dalam negeri.
Menurutnya, layanan internet fiber optic dapat menjangkau kebutuhan masyarakat di era digital, terutama di era adaptasi kebiasaan baru. Sementara itu, biaya berlangganan yang ditawarkan ICONECT pun bervariasi. Mulai dari Rp185.000-Rp427.000 per bulan, dengan kecepatan 10-100 Mbps.
Untuk paket bulanan unlimited, ICONECT 10 memiliki kecepatan 10 Mbps dipatok sebesar Rp185.000. Kemudian ICONECT 50 dibanderol Rp297.000 dengan kecepatan hingga 50 Mbps. Terakhir, ICONECT 100 seharga Rp427.000 dengan kecepatan internet hingga 100 Mbps. (SKO)