PLN Tanam Ribuan Mangrove, Rehabilitasi Pesisir Tanah Merah dan Menipo di NTT
- Aksi penanaman mangrove akan mencapai 25 hektare di NTT.
BUMN
JAKARTA - PT PLN (Persero) PT PLN (Persero) bersinergi menggelar aksi penanaman 1.000 pohon mangrove dalam peringatan Hari Bakti Rimbawan ke-41 di Desa Tanah Merah, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Kamis, 7 Maret 2024. Aksi ini dilakukan PLN bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Pemerintah Provinsi NTT.
Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenkomarvest Nani Hendiarti mendukung stakeholders yang turut berkontribusi dalam rehabilitasi mangrove sebagai bagian pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan yang berkelanjutan.
“Hari ini kita memperingati Hari Bakti Rimbawan ke-41 bersama dengan launching program TJSL atau CSR tahun 2024. Hari ini bukan hanya secara seremonial, melainkan bentuk komitmen kita dengan bentuk penanaman mangrove atau rehabilitasi mangrove,” kata Nani, dalam keterangan resmi, Jumat, 15 Maret 2024.
PJ Gubernur NTT Ayodhia G.L. Kalake menyebut kontribusi Kementerian maupun lembaga, BUMN dan Badan Usaha Milik Swasta berperan penting dalam pengembangan hutan mangrove di wilayahnya. Ayodhia menyampaikan, Pemerintah Provinsi NTT saat ini terus berupaya merehabilitasi hutan mangrove dengan mengembangkan skema Integrated Area Development atau Pembangunan Wilayah Terpadu.
“Kami apresiasi dan berterima kasih kepada Kemenko Marvest serta Kementerian dan lembaga terkait lainnya, BUMN dan Badan Usaha Milik Swasta yang telah memilih NTT sebagai tempat pencanangan Program Rehabilitasi Mangrove Nasional. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibillity (CSR),” kata Ayodhia.
Rasa syukur juga disampaikan Ketua Kelompok Tani Desa Tanah Merah, Joni Jeheskiel Messakh atas kegiatan penanaman mangrove di desanya tersebut. Kegiatan rehabilitasi Mangrove ini sangat bermanfaat bagi keberlangsungan lingkungan warga setempat.
"Kami sudah dan terus melakukan penanaman mangrove di desa kami. Tidak hanya untuk menahan abrasi, tapi penghasilan kami juga dari mangrove ini. Adanya ekositem yang terbentuk di antaranya kepiting, udang, itu bisa menambah ekonomi kami,” kata Joni.
- Preview Liverpool Vs Manchester City, Saling Serang Demi Singgasana
- Akira Toriyama, Pencipta Dragon Ball yang Enggan Kuliah Demi Gambar
- Shrimp Outlook 2024 Bahas Proyeksi dan Kesiapan Industri Udang Hadapi Kompetisi Global
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan, program TJSL PLN diselaraskan dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SGDs). Program-program yang dijalankan juga harus mampu memberi dampak nyata bagi lingkungan maupun masyarakat luas.
“Tentunya kegiatan menanam mangrove di NTT sebagai komitmen PLN yang tidak hanya memberikan pelayanan melalui listrik andal, tetapi hadir untuk menyejahterakan masyarakat dan melestarikan lingkungan sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan,” ujar Darmawan.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur (UIW NTT), I Gede Agung Sindu Putra menyampaikan, aksi penanaman mangrove akan mencapai 25 hektare di NTT. Untuk 20 ha tahap awal akan dilakukan di dua lokasi yaitu di Desa Tanah Merah, Kecamatan Kupang Tengah dan Manipo Desa Enoraen, Kecamatan Amarasi Timur Kabupaten Kupang.
Dalam kegiatan ini, PLN UIW NTT bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) NTT dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Benain Noelmina (BPDAS). Kegiatan penanaman pohon mangrove ini juga diikuti oleh Pemerintah Provinsi NTT, TNI/Polri, Pertamina, Pelindo, Aprobi, para tokoh adat masyarakat, tokoh agama dan masyarakat setempat.
“Semoga di Tahun 2024, program rehabilitasi ekosistem mangrove dengan luas 25 Ha dapat berjalan dengan baik, sehingga kapasitas wirausaha warga Pesisir Tanah Merah dan Menipo mengalami peningkatan Ekonomi," kata Sindu.
Sindu mengatakan, PLN akan terus mendukung kegiatan rehabilitasi mangrove di NTT sebagai komitmen perseroan menjalankan kegiatan usaha berwawasan lingkungan. Dalam kurun waktu tahun 2018-2023, kata dia, program TJSL PLN telah menanam 16.500 pohon mangrove dengan total luasan mencapai 2,4 hektar tersebar di wilayah NTT.
"Dalam menyukseskan program tersebut, PLN berkordinasi dengan instansi terkait dan menggandeng local hero di masing-masing lokasi penanaman," tutup Sindu.