PLTSa Kapasitas 10 Mega Watt Putri Cempo Siap Beroperasi April 2022
- Sempat tertunda 6 bulan, Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo di Solo akan segera beroperasi.
Nasional
JAKARTA – Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo di Surakarta akan beroperasi mulai April 2022. Pembangkit listrik tersebut memiliki total kapasitas penuh hingga 10 Mega Watt (MW).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menjelaskan proyek ini sempat terhenti selama enam bulan dan mengalami kemunduran dari target operasi yang sudah direncanakan.
“PLTSa di sini bagus, hanya ada kendala-kendala dan mungkin sedikit ada pergeseran beroperasinya, tetapi 2 MW diusahakan pada bulan April 2022 mulai beropreasi, dan secara bertahap pada Desember nanti bias full capacity 10 MW,” jelas Arifin dalam keterangan resmi dikutip Rabu, 26 Januari 2022.
- Ini Desain Rumah yang Bakal Jadi Tren dan Banyak Dicari Tahun 2022
- BRI Ventures Gandeng Tokocrypto Luncurkan Blockchain Akselerator
- Mulai Konstruksi, Proyek Smelter Amman Mineral Ditargetkan Selesai 2023
Adapun hambatan tersebut diakibatkan oleh pandemi COVID-19 yang menyebabkan pengiriman peralatan menjadi terhambat. Selain itu, tenaga kerja juga tidak bisa bekerja karena adanya kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Untuk mengangkut alat ini (gasifier) bisa memakan waktu hingga tiga bulan karena ukurannya yang sangat besar dan itu tidak bisa dibongkar pasang,” tambah Arifin.
Proyek PLTSa Putri Cempo yang berlokasi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo ini sudah dimulai pembangunannya sejak Oktober 2019. Adapun PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP) ditunjuk sebagai pengelola pada proyek tersebut.
Selain itu, PLTSa Putri Cempo merupakan proyek PLTSa kedua setelah PLTs Benowo yang akan direncanakan pembangunannya oleh pemerintah dari total sebanyak 12 PLTSa. Seluruh pembangunan proyek PLTSa ini juga termasuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) Pemerintah Pusat.
Menteri ESDM juga mendorong agar adanya upaya inisiatif dan sinergitas antara pihak-pihak terkait sehingga proyek ini dapat terselesaikan.
"Kita harus bergerak bersama-sama dalam menyelesaikan proyek PLTSa, terutama adalah diperlukan inisiatif dari pemerintah daerah, karena pemerintah daerah yang paling merasakan dampak dari lingkungan, kesehatan masyarakat, dan perekonomian,” ujarArifin.