<p>Ilustrasi jaringan listrik PLN / Pln.co.id</p>
Industri

PLTMH Berkapasitas 2,95 Mega Watt di NTB Telan Biaya Rp25 Miliar

  • JAKARTA – Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) berkapasitas 2,95 Mega Watt (MW) kini beroperasi di Narmada, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Terdapat empat PLTMH, yakni Lembah Sempage, Sesaot, Narmada dan Batu Bedil. Kapasitas keempat pembangkit ini dinilai bisa melistriki sebanyak 3.277 pelanggan dengan daya 900 Volt Ampere (VA). Adapun biaya yang dihabiskan untuk […]

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) berkapasitas 2,95 Mega Watt (MW) kini beroperasi di Narmada, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Terdapat empat PLTMH, yakni Lembah Sempage, Sesaot, Narmada dan Batu Bedil. Kapasitas keempat pembangkit ini dinilai bisa melistriki sebanyak 3.277 pelanggan dengan daya 900 Volt Ampere (VA).

Adapun biaya yang dihabiskan untuk pembangkit tersebut mencapai Rp25 miliar.

“Pengoperasian keempat pembangkit ini menjadi bentuk komitmen PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN untuk mencapai target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) 23 persen pada 2025,” ujar General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB Lasiran dalam siaran pers yang diterima Rabu, 23 Juni 2021.

Lasiran menyebut, dalam pengoperasiannya, pembangkit Lembah Sempage memanfaatkan Sungai Kumbi, Narmada. Sungai ini diklaim mempunyai potensi debit yang cukup melimpah dengan kondisi topografi yang potensial bagi pembangunan PLTMH di Pulau Lombok.

Bauran EBT yang telah dimanfaatkan oleh PLN di NTB sendiri hingga kini mencapai 5,72%, bersumber dari tenaga surya dan air.

Sebagai informasi, di Sumatra PLN juga membangun tiga PLTM dengan total kapasitas 8,95 MW senilai Rp200 miliar.

Ketiganya, yakni PLTM Batanghari di Sumatera Barat berkapasitas 5,1 Megawatt (MW), PLTM Titab kapasitas 1,27 MW di Bali, dan PLTM Pandanduti berkapasitas 0,58 MW di Nusa Tenggara Barat.

Ditargetkan beroperasi pada Maret 2024, PLTM ini dianggap akan menghasilkan peningkatan bauran EBT sebesar 42 Giga Watt Hour (GWh) per tahun.

Pembangkit yang memanfaatkan bendungan eksisting ini diklaim bisa menurunkan biaya pokok penyediaan tenaga listrik di sistem PLN. Selain itu, bendungan multifungsi juga dapat dijadikan PLTA/PLTM/PLTMH yang dapat menambah kapasitas EBT. Nantinya, ada kurang lebih 50 bendungan yang berpotensi untuk menjadi PLTA/PLTM/PLTMH. (RCS)