PLTS Atap Akan Diperbanyak, Menteri ESDM Harap Tak Ada Hambatan di Daerah
- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mendorong agar pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di daerah-daerah tidak dipersulit.
Energi
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mendorong agar pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di daerah-daerah tidak dipersulit.
Arifin mengaku, saat ini pemerintah tengah merevisi aturan Permen ESDM PLTS Atap untuk memperbaiki hambatan yang ada. Salah satu poin yang akan diatur ialah peniadaan ekspor kelebihan listrik ke jaringan PLN. Kemudian, tidak adanya pembatasan kapasitas PLTS Atap maksimum 100% daya terpasang tetapi berdasarkan sistem kuota.
"Kami minta supaya di daerah jangan ada hambatanlah. Tetapi mengenai nanti persentase untuk ekspor-impornya ya kita cari win-win solution-nya," katanya saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM pada Jumat, 10 November 2023.
- Pengundian Nomor Urut Capres-Cawapres Bakal Disiarkan Langsung
- Venezuela Manfaatkan Keringanan Sanksi AS untuk Tambah Bantuan Sosial
- OJK Turunkan Bunga Pinjol Maksimal 0,3 Persen Sehari
- Menteri ESDM Pertimbangkan Kenaikan Insentif Konversi Motor Listrik
Revisi itu juga membahas poin penting yang menjadi topik bahasan ESDM dan PLN, yakni mengenai rencana penerapan sistem kuota dalam pengembangan PLTS atap.
Adapun dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2021 tentang PLTS Atap, pemerintah masih memperbolehkan adanya ekspor-impor listrik sebanyak 100%.
Namun, kenyataannya saat ini PLN hanya memperbolehkan daya maksimal PLTS Atap 10%-15% dari daya terpasang. Hal ini membuat masyarakat dan pelaku usaha kesulitan mendapatkan izin pemasangan PLTS.
Arifin mencontoh negara tetangga salah satunya Thailand yang disebut-sebut menjadikan PLTS menjadi salah satu pembangkit energi terbarukan yang dapat diandalkan. Sehingga Arifin berharap agar PLTS Atap bisa dimanfaatkan dengan baik di dalam negeri.
Berdasarkan Data Kementerian ESDM, per Juli 2023 pelanggan PLTS atap yang mengalami peningkatan mencatatkan 7.472 jumlah pelanggan. Naik 26% dari periode yang sama tahun 2022 yang hanya sebanyak 5.926 pelanggan.
Jumlah pelanggan yang mendominasi ada di Jawa Barat dan Banten, serta DKI Jakarta. Dengan adanya peningkatan jumlah pelanggan, target pemerintah untuk bisa mengembangkan PLTS atap sebesar 3,61 gigawatt (GW) atau realisasi bauran sebesar 23% di tahun 2025 bisa terealisasi.